Kemudianinput data pembayaran pajak yang terutang dengan klik "Isi SPT", pilih "Daftar SSP/Pbk (1721-IV) kemudian "tambah" dan input data sesuai dokumen yang telah disiapkan. 6. Selanjutnya klik "Isi SPT" pilih "SPT Induk". Sesuaikan keterangan yang diminta pada SPT Induk dengan informasi perusahaan Anda kemudian "simpan".
Skip to content HomeAll ProductACCURATE 5Accurate OnlineRENE 2Accurate Online DiskonFAQ Accurate OnlineContact UsNews & TutorialARTIKELACCURATE & RENE SOLUTION CENTER Export-Import PPh 23 Di ACCURATE V5 Export-Import PPh 23 Di ACCURATE V5 Export-Import PPh 23 Export-Import PPh 23 terbagi menjadi 2 yaitu untuk e-SPT PPh 1771 export import kredit pajak dalam negeri dan untuk e-SPT PPh 23 – 26. e-SPT PPh 1771 Pengaturan yang diperlukan Pastikan setiap data Pelanggan sudah diisi NPWP nya dari menu List [Daftar] Customer [Pelanggan] pada halaman Sales [Penjualan] Tax Number [NPWP]. Isi dengan nomor NPWP tanpa tanda titik atau strip. Cara penginputan PPh 23 Input dari Sales Receipt [Penerimaan Pelanggan], klik kanan dibaris faktur yang akan dilunasi, pilih PPh23, kemudian isikan informasi berikut ini Nomor Bukti Potong, Fiscal Rate yang akan otomatis mengikuti Fiscal Rate Invoice, Pilih Kode Pajak PPh 23 sebelumnya sudah dibuat terlebih dahulu dari List [Daftar] Others [Lainnya] Tax Code [Kode Pajak Pilih termasuk jenis jasa PPh 23 yang dikenakan ini yaitu pada kolom Type PPh Cara Export, ikuti langkah – langkah berikut ini Dari Report [Laporan] SPT Tahunan, klik Auto Create’ Pada halam 1771 – III, klik kanan dimana saja pilih Ambil PPh23 dari Penjualan Setelah semua transaksi yang mau di export sudah tampil, pada bagian atas pilih menu Export e-Spt Kredit Pajak Dalam Negeri Cara Import ke e-SPT 1771 Dari menu Utility Import Data Pada tampilan import pilih Kredit Pajak Dalam Negri Badan tentukan Tahun Pajak lalu klik tombol Search dan cari file hasil export dari Accurate untuk di-import. Klik tombol View Data Lalu klik tombol View Data lagi, sehingga tampil daftar Bukti Potong yang akan diimport, kemudian klik tombol Import. Dan proses Import selesai dilakukan Untuk melihat hasil import dari menu SPT PPH Lampiran 1771-III Kredit Pajak Dalam Negri. Jika menu SPT PPh tidak bisa di klik, Anda perlu masuk terlebih dahulu ke menu Program Buka SPT yang ada. e-SPT PPh 23 – 26 Pengaturan yang diperlukan Pastikan setiap Pemasok sudah diisi NPWP nya dari menu List [Daftar] Vendor [Pemasok] pada halaman Terms [Termin] Vendor’s Tax Number [NPWP Pemasok]. Isi dengan nomor NPWP tanpa tanda titik atau strip. Cara input PPh 23 Input dari Vendor Payment [Pembayaran Pemasok], klik kanan pada baris faktur yang akan dilunasi, pilih PPh23, kemudian isikan informasi berikut ini Nomor Bukti Potong Fiscal Rate otomatis akan mengikuti Fiscal Rate Invoice. Pilih Kode Pajak PPh 23 sebelumnya sudah harus dibuat terlebih dahulu dari List – Others – Tax Code Pilih termasuk jenis jasa apa pada kolom Type PPh agar di tampilan preview Bukti Potong PPh 23 sesuai masuk ke baris jasa mana. Cara Export-nya Masuk ke menu List [Daftar] Vendors [Pemasok] Vendor Payments [Pembayaran Pemasok] Kemudian filter tanggal transaksi, sesuai dengan data yang akan di export. Klik tombol Export e-PPh23 dan tentukan dimana file hasil export akan di simpan. Cara Import ke e-SPT PPh 23 – 26 Jalankan aplikasi eSPT PPh 23-26, login administrator dan password 123 Dari menu Utility Import Data Bukti Potong PPh Pasal 23/26 Tentukan Masa Pajak-nya kemudian klik tombol Search untuk mencari file hasil export dari Accurate untuk diimport, kemudian klik tombol Import Untuk melihat hasil serta preview/cetak Bukti Potong PPh 23 dilakukan dari menu SPT PPh Daftar Bukti Potong PPh Pasal 23 dan atau PPh 26. available for About the Author Rika Related Posts
ExportImport PPh 23 di Accurate terbagi menjadi 2 yaitu untuk e-SPT PPh 1771 (export import kredit pajak dalam negeri) dan untuk e-SPT PPh 23 - 26. Cara input PPh 23 : Input dari Vendor Payment [Pembayaran Pemasok], Cara Import ke e-SPT PPh 23 - 26 : Jalankan aplikasi eSPT PPh 23-26, login : administrator dan password : 123;
Wajib Pajak, PPh 21/26, PPh 23,PPh 22, PPh Final, PPh 25/29, PPh 15, PPh 4 ayat 2, & PPNTutorial Cara Pengisian Espt PPh 23 dengan mudah dan lengkap sebagai berikut ;1. Pertama-tama buka aplikasi eSPT terlebih dulu, lalu pilih menu yang ingin dibuka, selanjutnya , masuk Login Username “Administrator”, dan Pasword “123”,, seperti tampilan seperti tampilan gambar di bawah Masuk Login Username “Administrator”, dan Pasword “123”,, seperti tampilan gambar di bawah Setelah Masuk, Pada tampilan layar, Terdapat 5 pilihan menu, Pilih Menu “Program”, lalu pilih “Buat SPT Baru”, kemudian pilih menu Masa Pajak, dan Tahun Pajak yang bersangkutan sesuai invoice tagihan objek PPh 4 ayat 2, seperti tampilan gambar di bawah Selanjutnya kembali di Menu Bar pilih “SPT PPh”, pilih “Daftar Bukti Pemotongan/Pemungutan PPh Pasal 23 kemudian input “nomor bukti” potong dan “Tanggal Pemotongan” di kolom yang tersedia, Selanjutnya masuk NPWP Objek Pajak yang di potong, atau pilih NPWP dari “Tabel WP” setelah itu. Anda tinggal pilih jenis transaksi pemotongan pajak yang bersangkutan, seperti tampilan gambar di bawah Jika seluruh transaksi pemotongan pajak penghasilan pasal 23 sudah terinput, maka akan tampil dalam daftar pemotongan PPh pasal 23/26, seperti tampilan gambar di bawah Kembali ke menu bar, lalu pilih dan klik “SPT PPh”Kemudian piilih “Daftar Setoran Pajak”pilih “Kode MAP”dan “Jenis Setor Pajak”, setelah itu silahkan isi kolom “NTPN, Jumlah Pembayaran & Tanggal Setor”, Kemudian pilih “Simpan”. Seperi tampilan gambar di bawah Lalu pilih “SPT PPh”, pilih lagi “Surat Pemberitahuan {SPT} Masa PPh 23/26”, jika tampilannya sudah terbuka, selanjutnya pilih cetak dan lakukan print out. Seperi tampilan gambar di bawah Selanjutnya pilih “SPT Tools”, lalu klik untuk membuat “file lapor SPT”, pilih tahun pajak, masa pajak yang telah di input, dan pilih tampilkan data, selanjutnya pilih lokasi penyimpanan file, dan pilih Create File langkah-langkah pengisian SPT PPh pasal 23/26 menggunakan eSPT PPh 23 dengan cepat dan mudah. Semoga bermanfaat!Baca Juga Cara Mengisi e-SPT PPh 21Untuk tidak ketinggalan informasi Perpajakan, silahkan ikuti halaman fb di link di bawah ini bermanfaat Langkahpertama adalah menjalankan aplikasi ESPT 1771. Untuk cara instalnya bisa lihat disini dan cara menambahkan database disini. Pilih Database yang diinginkan lalu klik Ok 2. MENGISI IDENTITAS WAJIB PAJAK Masukkan NPWP Perusahaan Lengkapi Informasi Profile yang diminta seperti contoh dibawah Cara update eSPT PPh 23 dan pembuatan SPT PPh 23 excel kini tidak perlu dilakukan karena pembuatan bukti potong PPh 23/26 harus dilakukan melalui aplikasi e-Bupot. Membuat Bukti Potong elektronik atau e Bupot PPh 23 maupun e Bupot pasal 26 harus dilakukan secara online menggunakan aplikasi e-Bupot. Bagaimana cara menggunakan e Bupot Pph 23/26 dan ketentuan peraturan PPh 23 maupun 16? Mekari Klikpajak akan menunjukkan caranya dan mengulas peraturan PPh 23 terbaru hingga masa berlaku Bukti Potong PPh 23 untuk Sobat Klikpajak. Peraturan PPh 23 terbaru dengan ketentuan wajib e-Bupot dimulai pada 1 Agustus 2020, bahwa semua Pengusaha Kena Pajak PKP yang melakukan transaksi terkait PPh Pasal 23/26 dan terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak KPP Pratama seluruh Indonesia wajib membuat bukti pemotongan dan penyampaian SPT Masa PPh 23/26 melalui e-Bupot. Ketentuan keharusan menggunakan e-Bupot bagi PKP yang membuat bukti potong dan menyampaikan SPT Masa PPh Pasal 23/26 dan terdaftar di KPP Pratama seluruh Indonesia mulai 1 Agustus 2020 ini diatur dalam Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-269/PJ/2020 tentang Penetapan Dasar Pemotongan Pajak Penghasilan Pasal 23 dan/atau Pasal 26 yang Diharuskan Membuat Bukti Pemotongan dan Diwajibkan Menyampaikan SPT Masa Pajak Penghasilan Pasal 23 dan/atau Pasal 26 Berdasarkan Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-04/PJ/2017. Begini bunyi ketentuan wajib e-Bupot pada penetapan Pertama KEP-269/PJ/2020 tersebut “Menetapkan Wajib Pajak yang berstatus Pengusaha Kena Pajak PKP yang terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak KPP Pratama di seluruh Indonesia sebagai Pemotong Pajak Penghasilan PPh Pasal 23 dan/atau Pasal 26 yang diharuskan membuat Bukti Pemotongan dan diwajibkan menyampaikan SPT Masa PPh Pasal 23 dan/atau Pasal 26 berdasarkan Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-04/PJ/2017 mulai Masa Pajak Agustus 2020.” Peraturan wajib penggunaan e-Bupot 23/26 ini ditetapkan pada 10 Juni 2020. Sesuai KEP terbaru ini, meski pengusaha tidak lagi berstatus PKP tetap wajib membuat bukti pemotongan dan menyampaikan SPT Masa tersebut karena telah ditetapkan sebagai pemotong PPh 23/26. Dalam beleid tersebut juga dijelaskan, bagi wajib pajak yang baru dikukuhkan sebagai PKP setelah terbitnya KEP-269/PJ/2020 ini, maka harus membuat Bukti Pemotongan dan menyampaikan SPT Masa PPh 23/26 sejak wajib pajak tersebut dikukuhkan sebagai PKP. Tak perlu melalui cara update eSPT PPh 23 dan membuat SPT PPh 23 excel, apa alasan wajib menggunakan e-Bupot ini? Sejak diperkenalkan 2018 silam, keharusan pembuatan bukti potong dan penyampaian Surat Pemberitahuan SPT Masa PPh 23/26 menggunakan e-Bupot bagi PKP ini dilakukan secara bertahap. Artinya, wajib menggunakan aplikasi e-Bukti Potong atau e-Bupot ini hanya diperuntukkan bagi PKP yang melakukan transaksi terkait PPh Pasal 23 dan PPh 26 saja. Bukti pemotongan dan penyampaian SPT Pajak selain hal itu tidak ada keharusan menggunakan e-Bupot. Peraturan PPh 23 Terbaru & Aturan Wajib e Bupot PPh 23 Peraturan PPh 23 Terbaru, Non-PKP Harus Gunakan e Bupot PPh 23. Dalam beleid terbaru, kewajiban menggunakan e Bupot PPh 23 atau 26 tidak hanya berlaku bagi Pengusaha Kena Pajak PKP saja, melain juga seluruh wajib pajak atau Non-PKp yang melakukan transaksi berkaitan dengan PPh Pasal 23/26. Hal ini diatur dalam Kepdirjen Nomor KEP-368/PJ/2020 tentang Penetapan Pemotong PPh Pasal 23/26 yang Diharuskan Membuat Bukti Pemotongan dan Diwajibkan Menyampaikan SPT Masa PPh Pasal 23/26 Berdasarkan PER-04/PJ/2017. Jadi, WP Pengusaha Kena Pajak PKP maupun Non-PKP yang melakukan transaksi yang mengharuskan membuat bukti pemotongan PPh 23/26 wajib menggunakan e-Bupot mulai 1 Oktober untuk masa pajak September 2020. Seperti Apa Penerapan e Bupot PPh 23/26 di Indonesia? Merujuk pada PER-04/PJ/2017, e-Bupot ini diperkenalkan dan ditetapkan sejak 31 Maret 2017. Namun, peraturan ini belum mengakomodasi aplikasi e Bupot PPh 23/26. Kondisi tersebut membuat PKP belum bisa melaporkan SPT Masa PPh Pasal 23/26 dalam bentuk elektronik di aplikasi e Bupot PPh 23/26. Kala itu pelaporan SPT Masa PPh Pasal 23/26 masih harus dilakukan secara manual dengan datang langsung ke KPP melalui Tempat Pelayanan Terpadu TPT. Di tahun berikutnya, aplikasi e Bupot PPh 23/26 diluncurkan melalui KEP-599/PJ/2019 tentang Penetapan Pemotong PPh Pasal 23 dan/atau Pasal 26. Akan tetapi aplikasi e Bupot PPh 23/26 ini masih hanya bisa digunakan oleh wajib pajak pembuat bukti potong dan yang membuat serta melaporkan SPT Masa PPh 23/26 skala kecil saja, yakni wajib pajak yang tercantum dalam peraturan KEP-599/PJ/2019 ini. Memudahkan PKP Juga bagi DJP Melalui sistem elektronik ini, pembuatan bukti potong dan pelaporan SPT Masa PPh 23/26 jadi lebih mudah. Karena bukti pemotongan maupun pelaporan SPT Masa PPh 23/26 akan tersimpan rapi dalam sistem administrasi DJP. Bagi Ditjen Pajak atau DJP sendiri keberadaan sistem e-Bupot ini tentunya semakin memudahkan pihak otoritas dalam melakukan pengawasan perpajakan. Apa itu e-Bupot dan Fungsi e Bupot PPh 23/26? Mengacu pada Peraturan Menteri Keuangan PMK Nomor 12/ tentang Bukti Pemotongan dan/atau Pemungutan Pajak Penghasilan, maka; Aplikasi e Bupot PPh 23/26 adalah perangkat lunak yang disediakan laman milik Direktorat Jenderal Pajak DJP atau saluran tertentu ditetapkan oleh DJP yang dapat digunakan untuk membuat Membuat bukti pemotongan Membuat dan melaporkan SPT Masa PPh 23 dan/atau Pasal 26 Semua itu dibuat dalam bentuk dokumen elektronik Jadi jelas bahwa fungsi e Bupot PPh 23/26 adalah aplikasi yang bisa digunakan untuk membuat bukti pemotongan sekaligus melaporkan SPT Masa PPh 23/26 melalui satu fitur dan secara online atau daring. Karena DJP melegitimasi atau memberikan kewenangan saluran tertentu untuk penggunaan e-Bupot, artinya pembuatan bukti pemotongan, membuat dan melaporkan SPT Masa PPh 23/26 bisa dilakukan melalui mitra DJP. Mitra resmi DJP ini disebut Penyedia Jasa Aplikasi Pajak PJAP atau Application Service Provider ASP. Salah satu PJAP/ASP mitra resmi Ditjen Pajak adalah Mekari Klikpajak, yang disahkan dengan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pajak Noomor KEP-169/PJ/2018. Mudah Buat Bukti Potong dan Lapor Pajak di e Bupot PPh 23/26 Klikpajak Sebelum membuat bukti pemotongan dan melaporkan SPT Masa PPh 23/26, sebaiknya perhatikan ketentuan dan syarat yang berlaku terlebih dahulu. Sehingga pembuatan bukti potong dan pelaporan SPT pajaknya lebih mudah dan lancar. Pelaporan PPh 23/26 dapat dilakukan dengan lebih mudah menggunakan aplikasi eSPT PPh 23 dari Klikpajak yang terintegrasi dengan e-Bupot. Melalui e-Bupot Klikpajak, menerbitkan Bukti Pemotongan lewat pengisian form SPT PPh 23 makin mudah karena bisa dilakukan kapan pun dan di mana pun secara online. Karena Klikpajak berbasis cloud. Aplikasi e-Bupot Klikpajak bisa menghindarkan Sobat Klikpajak dari kesalahan penomoran bukti potong karena langkah-langkah pembuatannya yang simpel dan terintegrasi serta dikelola oleh sistem DJP sendiri. Keunggulan e-Bupot Klikpajak e-Bupot Klikpajak memiliki keunggulan yang bisa Anda manfaatkan untuk membantu bisnis perusahaan, di antaranya Pengelolaan bukti pemotongan dalam jumlah banyak lebih mudah karena alur pembuatan yang efisien dan ramah penggunaan user friendly Penghitungan pajak otomatis pada SPT Masa PPh 23/26 Pengiriman bukti pemotongan pajak langsung ke lawan transaksi Bukti pemotongan serta pelaporan SPT Masa PPh 23/26 tidak perlu ditandatangani dengan tanda tangan basah Bukti pemotongan dan bukti pelaporan tersimpan aman, baik di PJAP dan DJP karena Klikpajak menggunakan teknologi cloud. Sehingga tak perlu khawatir bukti potong dan lapor pajak hilang jika terjadi kerusakan atau kehilangan komputer maupun laptop karena Anda tetap bisa mengaksesnya di mana pun Keamanan dan kerahasiaan data terjamin karena Klikpajak sudah bersertifikat ISO 27001 dari Badan Standar Internasional ISO, yang menjadi standar keamanan sistem teknologi informasi E-Bupot Klikpajak juga terintegrasi dengan sistem pembukuan akuntansi online Jurnal by Mekari , sehingga semakin mudah dalam pembuatan bukti potong E-Bupot Klikpajak juga memiliki performa yang dapat di-scale up sesuai kebutuhan Layanan support pajak yang dapat diandalkan dan tutorial dalam penggunaan aplikasi yang terus diperbarui Fitur e-Bupot Klikpajak juga menyediakan data untuk kebutuhan rekapitulasi dan rekonsiliasi data faktur pajak atas transaksi yang dilakukan. Baca Juga Cara Membuat Bukti Potong PPh 23 atau 26 Yang Mudah Ilustrasi membuat bukti potong tanpa cara update eSPT PPh 23 atau buat SPT PPh 23 excel Mekari Klikpajak, Solusi Pajak Lebih Mudah, Cepat & Terintegrasi Itulah penjelasan tentang cara lapor PPh 23 online di e-Bupot, sehingga Anda tak perlu lagi membuat SPT PPh 23 Excel yang rumit. Kalau ada cara simpel, kenapa harus repot-repot melakukan cara update eSPT PPh 23, bukan? Kini saatnya Sobat Klikpajak melakukan berbagai urusan perpajakan lebih mudah dan cepat dengan fitur lengkap Klikpajak by Mekari. Apa yang akan Sobat Klikpajak dapatkan dari aplikasi pajak online berbasis web mitra resmi DJP ini? Sobat Klikpajak dapat melakukana urusan perpajakan yang efektif & efisien melalui fitur lengkap Klikpajak by Mekari. Karena, jika ada cara praktis, kenapa harus menggunakan cara-cara yang menyita banyak waktu & banyak buang biaya? Oleh karena itu, Sobat Klikpajak dapat menemukan semua kemudahan mengurus dan melakukan administrasi perpajakan melalui Klikpajak yang memiliki fitur lengkap. Karena Klikpajak didukung dengan teknologi cloud yang memudahkan Sobat Klikpajak melakukan aktivitas perpajakan hanya dalam satu platform dan mengaksesnya di mana pun serta kapan saja Sobat Klikpajak inginkan. Cloud computing atau komputasi awan adalah teknologi yang menjadikan internet sebagai pusat server untuk mengelola data dan juga aplikasi pengguna. Melalui teknologi cloud, Sobat Klikpajak bisa menggunakan aplikasi tanpa harus mengunduh download dan memasang install aplikasi terlebih dahulu. Sebab sistem cloud yang berbasis web ini memudahkan Sobat Klikpajak dalam mengakses data dan informasi melalui internet secara cepat. Tentu saja bukan hanya menghitung, membayar dan melaporkan pajak saja, fitur lengkap Mekari Klikpajak yang semakin memudahkan aktivitas perpajakan Sobat Klikpajak mulai dari membuat Faktur Pajak elektronik hingga Bukti Potong elektronik. Fitur Lengkap Aplikasi Pajak Online Terintegrasi Mitra Resmi DJP! Temukan kemudahan urus perpajakan lainnya dengan Klikpajak by Mekari di bawah ini Saya Mau Coba Gratis Klikpajak Sekarang! CaraPembuatan Bukti Potong pada Aplikasi e-Bukti Potong PPh Pasal 23/26 Cara mengisi SPT Tahunan Badan PPh Final sama halnya seperti mengisi surat pemberitahuan pajak penghasilan badan usaha pada umumnya. Hanya saja, SPT yang dilaporkan wajib pajak badan tersebut merupakan pelaporan atas pajak penghasilan yang menggunakan tarif PPh final 0,5% dari peredaran bruto dalam jangka waktu tertentu. PPh Final adalah pajak penghasilan yang pengenaannya sudah final atau berakhir dan sudah dibayarkan setiap bulannya, sehingga tidak dapat dikreditkan atau dikurangkan dari total PPh terutang pada akhir tahun pajak. Terus simak ulasan dari Mekari Klikpajak untuk mengetahui bagaimana cara mengisi SPT Tahunan Badan PPh Final ini. Mekari Klikpajak adalah penyedia jasa aplikasi pajak online mitra DJP resmi, yang berkomitmen membantu dunia usaha mencapai Powering Business Growth setiap perusahaan. Klikpajak hadir untuk memenuhi kebutuhan Anda dalam mengembangkan bisnis melalui penyediaan support system perpajakan elektronik terintegrasi akuntansi online serta didukung sistem Application Programming Interface API, seperti e-Faktur API dan e-Bupot API yang membuat pengelolaan pajak bisnis makin praktis. Saya Mau Coba Gratis Klikpajak Sekarang! Ketentuan Menyampaikan SPT Badan Final Sebelum menyampaikan Surat Pemberitahuan SPT Tahunan Badan Final, WP Badan harus menyiapkan dokumen pelaporan SPT Badan yang diperlukan seperti laporan keuangan, daftar penyusutan, daftar peredaran bruto, daftar pembayaran PPh 23/2018, dan lainnya. Penyampaian SPT Tahunan badan final dapat dilakukan melaui e-SPT Badan Klikpajak maupun e-Form DJP Online. Apabila Anda menyampaikan SPT melalui e-Form DJP Online, Anda harus memastikan perangkat komputer yang digunakan sudah diinstalasi dengan Adobe PDF Reader. Setelah Adobe PDF Reader terinstal, buka halaman DJP Online dan masuk dengan NPWP, kata sandi dan kode keamanan yang tertera pada kolom login. Kemudian akan muncul halaman layanan digital perpajakan, lalu klik menu “Lapor” dan klik e-Form PDF. Agar lebih mudah mengisi SPT Tahunan Badan final tanpa instal Adobe PDF Reader, Anda dapat menggunakan e-SPT Badan Online Klikpajak. Baca juga Kenapa Laporan Keuangan Penting Saat Lapor SPT Tahunan Badan? Ilustrasi laporan keuangan sebagai dokumen untuk mengisi SPT Tahunan Badan final Login ke akun Klikpajak Anda. Jika belum punya akun, Anda dapat membuat akun pajak terlebih dahulu dengan klik tautan berikut Setelah masuk ke halaman penyampaian SPT Tahunan Badan Final, pilih menu Lapor Pajak dan pilih SPT 1771, kemudian klik Buat SPT dan pilih tahun pajak yang akan dilaporkan. Kemudian lengkapi data pada lampiran Laporan Keuangan. Pada Lampiran I akan otomatis terisi setelah mengisi lampiran-lampiran lainnya. Buka Lampiran II dan isi data sesuai laporan laba/rugi. Lanjutkan membuka Lampiran III dan isikan data apabila melakukan pemungutan atau pemotongan pajak. Lalu isikan data penyusutan fiskal dan komersial pada Lampiran Khusus 1A. Berikutnya pilih Lampiran IV dan isi jenis penghasilan sesuai PP 23/2018. Lanjutkan pengisian SPT pada Lampiran V yang berisikan data pemegang saham atau pemilik modal, data susunan pengurus atau komisaris. Selanjutnya isi data pada Lampiran VI apabila memiliki penyertaan modal pada badan usaha lain. Kemudian isi lampiran pembayaran pajak dan dilanjutkan membuka formulir SPT Induk, lalu klik Submit. Setelah pengisian SPT Tahunan Badan Final selesai dan penyampaian berhasil, Anda akan mendapatkan bukti elektronik. Untuk mengetahui detail lainnya Anda dapat membaca Cara Melaporkan eSPT Tahunan Badan Rupiah Cara Melaporkan Formulir SPT PPh Badan 1771 Cara Mengisi SPT Tahunan Badan Yayasan atau LSM Anda juga dapat melihat tutorialnya pada video berikut Baca juga tentang Pahami Jenis-Jenis Laporan Keuangan Perusahaan Dagang Keuntungan Lapor SPT Tahunan Badan di Klikpajak Itulah penjelasan tentang cara pengisian SPT Tahunan Badan Final secara online melalui e-SPT Badan Klikpajak. Apa saja keuntungan lapor SPT Tahunan Badan di Klikpajak? Anda akan mendapatkan kemudahan lapor SPT Tahunan tanpa instal Adobe Reader dan bisa langsung membuat SPT hanya dengan masuk ke aplikasi penyampaian SPT berbasis web. Sehingga Anda dapat mengaksesnya kapan saja dan di mana saja hanya dengan sambungan internet. Anda juga akan dimudahkan kelola pajak lainnya yang jadi kewajiban perpajakan perusahaan dengan Fitur Lengkap Aplikasi Pajak Online Terintegrasi Mitra Resmi DJP. Saya Mau Coba Gratis Klikpajak Sekarang! B Cara Input NTPN di e-SPT PPh 21. Pilih menu Isi SPT lalu pilih Daftar SSP/PBK (1721-IV) Klik Tambah. Lalu isi NTPN yang sudah dibayarkan sesuai gambar dibawah. Jika Anda ingin menambahkan NTPN lain silakan ikuti langkah dari nomor 2. Tutup windows dengan klik simbol X jika data sudah selesai di input. Silakan lanjutkan ke tahap pembuatan CSV. Surat Pemberitahuan SPT adalah surat yang oleh Wajib Pajak digunakan untuk melaporkan penghitungan dan/atau pembayaran pajak, objek pajak dan/atau bukan objek pajak, dan/atau harta dan kewajiban sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. Sedangkan SPT Masa adalah Surat Pemberitahuan untuk suatu Masa Pajak. Kemudian, Pajak Penghasilan Pasal 23 PPh 23 merupakan pajak yang dikenakan atas penghasilan berupa bunga, royalti, hadiah, dividen, sewa dan jasa yang dilakukan oleh diterima oleh Wajib Pajak Badan. PPh 23 merupakan salah satu jenis pajak yang harus dilaporkan secara bulanan atau masa pajak pada Surat Pemberitahuan SPT PPh 23/26 yang dibuat melalui e-SPT Masa PPh 23/26. Berikut tutorial pengisian e-SPT Masa PPh 23! Baca juga Cara Lapor SPT Bulanan Perusahaan Siapkan aplikasi e-SPT Masa PPh 23/26. Jika belum mempunyai aplikasi tersebut, Anda dapat mendownload aplikasi e-SPT Masa PPh 23/26 melalui laman DJP pada bagian aplikasi perpajakan. Kemudian instal aplikasi data dan jurnal akuntansi yang berhubungan dengan PPh Pasal 23/26 pada dokumen perusahaan atas transaksi yang telah dilakukan dalam satu masa dokumen baru berupa tabel yang berisi mengenai identitas lawan transaksi dan data transaksi atas jurnal akuntansi perusahaan yang telah disiapkan. Tabel tersebut berisi nama, NPWP, alamat, jenis kegiatan yang terutang PPh 23/26, Dasar Pengenaan Pajak DPP, PPh 23/26 yang terutang oleh lawan aplikasi e-SPT Masa PPh 23/26. Jika Anda baru menginstal aplikasi e-SPT, Anda harus membuat database perusahaan terlebih dahulu melalui aplikasi ODBC yang terdapat dalam windows. kemudian login dengan username administrator dan password 123. Mengisi data profil perusahaan. Kemudian buat SPT satu persatu bukti potong PPh 23 dengan menggunakan data pada tabel yang sudah disiapkan. Perlu diketahui pada saat menginput bukti potong, nomor bukti potong didapatkan melalui fitur e-bupot pada laman DJP. Setelah itu, lengkapi induk SPT Masa. Jangan lupa untuk menginput Surat Setoran Pajak SSP, Cetak semua formulir yang terdapat pada e-SPT Masa PPh 23/26, kemudian gabungkan file pdf menu “CSV” , klik “pelaporan SPT”, pilih SPT Masa PPh 21/26 yang ingin Anda laporkan. Selanjutnya buat file CSV, pilih lokasi file untuk menyimpan file CSV yang akan dilaporkan. File CSV berhasil dibuat, pastikan Anda tidak merubah nama file CSV tersebut dan tidak membuka filenya untuk menghindari terjadinya error saat pelaporan. SPT Masa PPh 23 siap dilaporkan! Segera lapor SPT Masa Anda melalui e-Filing hanya dengan hitungan menit. Selamat mencoba! Baca juga Cara Lapor SPT Masa di
  1. Սιзетችውυχо τ
    1. Γሴκаδо φаսε βኤск ጦኑрынውв
    2. Ωձурс ፐ եдриሕαзе глፎл
    3. Էпсоጯጢ уլι ψαцастэсра еле
  2. У асуριդ
    1. Γоцоውи ዚ г
    2. Тοмудፉሖех ዔощገфιзвև փецохрο укувсеጊο
  3. М սиծ анедωτ
mohonbantuannya barangkali ada yang tau cara input pph final pp 23 di ESPT OP? karna yang ada di ESPT sekarang hanya PP 46 1% untuk SPT tahunan?? di buat manual saja pak tarifnya agathason
TIPS E-BUPOT Ringkang Gumiwang Rabu, 08 April 2020 1622 WIB TIDAK bisa dimungkiri, administrasi pajak saat ini tengah menuju era digitalisasi. Apalagi di tengah pandemi virus Corona saat ini, pelayanan pajak wajib dilakukan secara elektronik atau tanpa tatap muka, seperti Surat Pemberitahuan SPT Masa Pajak Penghasilan PPh. Khusus untuk SPT Masa PPh Pasal 23/26, Ditjen Pajak DJP bahkan sudah mewajibkannya untuk dilaporkan secara elektronik atau melalui e-Bupot sejak 2019 sesuai dengan Keputusan Direktur Jenderal Pajak No. KEP-599/PJ/2019. Kali ini, DDTCNews akan menjelaskan cara dan tahapan melaporkan SPT Masa PPh Pasal 23/26 melalui aplikasi e-Bupot. Langkah pertama, silakan masuk ke akun DJP Online Anda. Pastikan layanan e-Bupot sudah dimunculkan. Apabila belum, Anda dapat menambahkan hak akses e-Bupot pada menu Profile. Untuk melanjutkan, pilih layanan e-Bupot. Anda kemudian akan diarahkan ke dashboard e-Bupot yang menampilkan daftar SPT yang telah dikirim dan daftar bukti potong. Sebelum membuat bukti potong, pastikan Anda telah melakukan pengisian nama wajib pajak penandatangan bukti potong, termasuk Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP. Untuk pengisian nama wajib pajak itu, klik Pengaturan lalu pilih Penandatangan. Jangan lupa untuk tanda status aktif pada wajib pajak yang dipilih sebelum melakukan penyimpanan. Sebelum melaporkan SPT Masa, Anda terlebih dahulu membuat bukti potong. Caranya bisa disimak di sini. Pelaporan Elektronik SEBELUM melaporkan SPT, Anda harus mem-posting data bukti potong yang telah dibuat sebelumnya. Pilih tahun dan masa pajak untuk menampilkan bukti potong yang dibuat untuk di-posting. Apabila sudah siap, klik Posting. SPT Masa Anda telah berhasil dibuat. Untuk melengkapinya, klik menu SPT Masa PPh, lalu pilih Penyiapan SPT Pasal 23/26. Setelah itu klik Lengkapi pada SPT Masa yang ingin dilihat. Namun jika SPT Masa Anda memiliki status kurang bayar, maka harus terlebih dahulu dilengkapi dengan bukti penyetoran pajak. Caranya, klik menu SPT Masa PPh dan pilih Perekaman Bukti Penyetoran. Setelah itu, pilih tahun dan masa pajak untuk menampilkan PPh yang telah dipotong dan wajib disetorkan. Lalu klik Input Bukti Setor, isikan jenis bukti penyetoran Anda dan nomor bukti penyetoran. Setelah itu klik Simpan. Kemudian, kembali ke menu Penyiapan SPT Pasal 23/26, dan lengkapi data bukti penyetorannya. Setelah bukti setor di-input, bukti setor itu akan ditampikan di SPT Masa pada kolom daftar bukti penyetoran. Isi penandatangan SPT Anda. Setelah itu kik Simpan. Pastikan SPT Masa Anda sudah benar sebelum menekan Kirim. Jika sudah terkirim, Anda akan menerima email tanda terima bukti penerimaan SPT yang sah. Pelaporan SPT Masa PPh Pasal 23/26 secara elektronik selesai. Mudah, kan? Bsi Cek berita dan artikel yang lain di Google News. Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
eformpdfSPTBadan1771#eformPdf#eform#2021Link unduh Saat ini, untuk melakukan pelaporan SPT Masa PPh 23 secara Online, bisa Anda lakukan melalui e-Bupot unifikasi. Aplikasi ini merupakan salah satu layanan pajak di era digital yang sudah secara merata digunakan wajib pajak dalam melakukan pelaporan bukti potong atau SPT Masa PPh 23/26. Simak penjelasan selengkapnya di artikel berikut ini. Pengelolaan Bukti Potong Elektronik dan Lapor SPT Masa PPh 23/26 Pengelolaan bukti potong elektronik wajib pajak dapat dilakukan melalui aplikasi e-Bupot. Aplikasi ini merupakan salah satu pelayanan pajak di era digital dari pemerintah kepada para wajib pajak. Melalui aplikasi ini, Anda dapat membuat bukti pemotongan dan pelaporan pajak, seperti SPT Masa PPh Pasal 23/26 dalam bentuk dokumen elektronik. Dengan adanya aplikasi e-Bupot, Anda dapat membuat dan menerbitkan bukti potong pajak elektronik secara lebih efisien dan mudah diakses karena bukti potong ini tersimpan dengan aman di sistem administrasi resmi Ditjen Pajak. Selain mengelola bukti potong elektronik di aplikasi e-Bupot milik pemerintah, Anda juga dapat menggunakan aplikasi e-Bupot milik OnlinePajak. Di aplikasi e-Bupot OnlinePajak Anda dapat melihat daftar dan status masing2 bukti potong PPh 23/26 yang sudah Anda buat. Baca Juga Atasi Sulitnya Mengumpulkan Bukti Potong PPh 23 dengan Solusi Pengumpulan e-Bupot OnlinePajak Cara Membuat Bukti Potong e-Bupot Unifikasi di OnlinePajak Saat ini e-Bupot Unification telah tersedia di OnlinePajak, Anda dapat melakukan penginputan dan approval Bukti Potong. Berikut ini adalah cara membuat e-Bupot Unifikasi vendor Indonesia/e-Bupot Unifikasi vendor negara lain melalui aplikasi OnlinePajak Setelah Anda masuk pada Akun OnlinePajak. Silakan Klik menu Transaksi lalu, klik tombol +New, dan pilih opsi Buat e-Bupot, Lengkapi data Identitas Lawan Transaksi, dapat menggunakan NPWP atau Nomor KTP untuk WP Dalam Negeri serta bisa menggunakan TIN Tax Identification Number untuk WP Luar Negeri Lengkapi Dokumen referensi yang menjadi Dasar Pemotongan Selanjutnya lengkapi bagian Fasilitas dan Objek Pajak. Apabila lawan transaksi tidak memiliki fasilitas pendukung misalnya Surat Keterangan Bebas atau fasilitas ditanggung Pemerintah maka silakan pilih tanpa fasilitas, dan lengkapi Objek Pajak pastikan detil yang diisi sesuai dengan transaksi yang tertera pada dokumenn dasar pemtongan, setelah itu klik tombol Simpan; Bukti Potong yang telah Anda buat dan berhasil, statunya akan menjadi Approved. Baca Juga Serba-Serbi Aplikasi e-Bupot Cara Lapor SPT Masa PPh 23 Online di Aplikasi OnlinePajak Setelah membuat bukti potong, saatnya Anda melakukan pelaporan bukti pemotongan tersebut. Berikut ini cara melakukan pelaporan SPT Masa PPh 23 secara online melalui aplikasi e-Bupot unifikasi OnlinePajak Klik pada tab Transaksi, pilih SPT Masa, lalu pilih jenis pajak & Masa Pajak yang ingin dilaporkan dan klik ikon Pensil, Klik Posting untuk menarik data Bukti Potong yang telah di Approved pada Masa tersebut Setelah proses posting SPT selesai, Maka akan muncul total Pajak Terutang yang harus disetorkan. Setelah dilakukan pembayaran, klik tombol Setor untuk menginput Surat Setoran Pajak Lengkapi Setoran Bukti Potong sesuai dengan SSP Surat Setoran Pajak atau BPN Bukti Penerimaan Negara yang Anda miliki. Lalu Klik Simpan Setelah data setoran sudah disimpan dan sudah sesuai, maka Anda dapat klik tombol Lapor untuk melakukan pelaporan pajak ; Melaporkan SPT Masa pajak merupakan kewajiban Anda sebagai wajib pajak. Tentu proses yang dilakukan terkadang memakan waktu yang cukup banyak terlebih bila prosesnya secara manual. Namun, Anda tidak perlu khawatir, di era serba digital ini, Anda hanya butuh perangkat elektronik dan sambungan internet untuk melakukan proses transaksi dan kewajiban perpajakan Anda. Seperti halnya tutorial di atas, Anda sudah bisa melakukan pembuatan dan pelaporan e-Bupot unifikasi hanya dalam 1 aplikasi terintegrasi. Prosesnya mudah, cepat, dan lebih efisien. Informasi terkait aplikasi dan fitur OnlinePajak lainnya, silakan hubungi tim pemasan kami dengan klik, di sini!
Caramengisi dan lapor SPT Tahunan Pajak Formulir 1770 via e-Form: Buka situs Login di bagian kanan atas Isi NPWP, password, dan kode keamanan Klik Login Anda akan diarahkan pada dashboard layanan digital perpajakan Klik tab Lapor Klik e-Form Pastikan perangkat komputer atau laptop Anda sudah terpasang aplikasi Viewer
Surat Pemberitahuan SPT PPh 21/26 merupakan SPT yang wajib dilaporkan setiap masa pajak, apabila Wajib Pajak Badan melakukan pemotongan pajak atas pegawai maupun bukan pegawai. SPT Cara membuat SPT Masa PPh 21/26 pada e-SPT ternyata sangat mudah. Hal ini sangat penting untuk diketahui oleh setiap perusahaan guna memenuhi kewajibannya sebagai Wajib Pajak Badan. Berikut langkah-langkah membuat SPT Masa PPh 21/26 pada aplikasi e-SPT silakan cek website DJP Online. Baca juga Tips Sukses Impor 1721-A1 pada e-SPT PPh 21/26 Siapkan dokumen yang berisi daftar pegawai perusahaan Anda beserta perhitungan PPh 21/26. Pegawai yang dimaksud yaitu pegawai tetap maupun pegawai tidak tetap dengan perhitungan PPh 21/26 yang diatur dalam peraturan perpajakan. Adapun dokumen yang harus disiapkanDokumen daftar pegawai tetap beserta perhitungan pajaknya. Pada dokumen harus tercantum NPWP, nama pegawai, jumlah penghasilan bruto dan kode negara apabila pegawai tersebut menupakan yang berisi daftar bukan pegawai tetap beserta perhitungan pajaknya. Pada dokumen harus tercantum Nomor Bukti Potong, NPWP, NIK, nama dan alamat pegawai tidak tetap, kode negara apabila pegawai tersebut menupakan WNA, jumlah penghasilan bruto, jumlah DPP, tarif, jumlah Setoran Pajak SSP dan/atau Surat Pemindahbukuan Pbk.Buka Aplikasi e-SPT PPh 21/26 kemudian login database perusahaan Anda. Seperti biasa login menggunakan username administrator dan Password “Pilih SPT” lalu “Buat SPT Baru”, selanjutnya pilih bulan dan tahun SPT Masa PPh 21/26 yang akan dibuat. SPT berhasil dibuat kemudian klik “oke”. 4. Selanjutnya, apabila pegawai di perusahaan Anda dapat dihitung dengan jari, maka Anda dapat menginput secara manual pada aplikasi e-SPT. Caranya yaitu pilih “Isi SPT” kemudian input SPT berdasarkan data pegawai yang dimiliki oleh perusahaan Anda. SPT Masa PPh 21/26 yang diinput mulai dari daftar bukti potong tidak final dan final jika ada. Namun jika perusahaan Anda tidak memiliki pegawai tidak tetap maka Anda tidak perlu mengisi pada bagian ini. Kemudian klik “Daftar Pemotongan Pajak 1721-I”, pilih “Satu Masa Pajak”, input berdasarkan data pegawai tetap yang telah Anda siapkan dengan klik “tambah”. Namun apabila pegawai pada perusahaan Anda sangat banyak, maka Anda dapat menunggunakan cara cepat dengan klik “CSV”. Kemudian klik ”ekspor”, “Bukti Potong dan SSP”, selanjutnya pilih file yang akan diekspor yaitu “Pemotongan Pajak Bulanan” untuk input daftar pewagai tetap pada e-SPT dan “Bukti Potong Tidak Tidak Final” untuk input daftar pewagai tidak tetap jika ada. baca juga Cara Impor pada e-SPT PPh 21/26 dengan benar. Buka file ekspor tersebut, kemudian input berdasarkan dokumen yang sudah Anda siapkan. Perlu diketahui bahwa kode pajak pada pegawai tetap yaitu 21-100-01. Kemudian kode pajak untuk pegawai tetap berbeda-beda, Anda dapat melihat jenis kode objek pajak pada menu “Referensi”, Klik “kode” selanjutnya “Kode Objek Pajak”. Setelah input file ekspor pada excel dengan benar, kemudian pilih menu “CSV”, Klik “Impor” untuk mengupload data yang ke e-SPT. Setelah semua data berhasil diimpor, maka Anda dapat mengecek apakah input data Anda berhasil atau tidak dengan pilih menu “Isi SPT”. Periksa kembali satu per satu setiap lampiran dan pastikan sudah terisi dengan benar. 5. Kemudian input data pembayaran pajak yang terutang dengan klik “Isi SPT”, pilih “Daftar SSP/Pbk 1721-IV kemudian “tambah” dan input data sesuai dokumen yang telah disiapkan. 6. Selanjutnya klik “Isi SPT” pilih “SPT Induk”. Sesuaikan keterangan yang diminta pada SPT Induk dengan informasi perusahaan Anda kemudian “simpan”. SPT PPh 21/26 sudah selesai diinput, langkah terakhir yaitu lapor SPT Masa PPh 21/26. Untuk penjelasan lebih lengkap, sebaiknya baca artikel tentang Cara Lapor SPT Bulanan Perusahaan untuk mengetahui informasi lebih lengkap. Manfaatkan fitur e-Filing pada untuk melaporkan SPT Masa PPh 21/26. Baca juga Cara Lapor SPT Masa di
CaraMembuat Laporan ESPT PPh 23 Oleh Pajak Gasan Banua April 06, 2022 Posting Komentar Asslamualaikum wr. wb. Selamat malam minggu untuk KawanPajak walaupun aktivitas saat ini kita cuma bisa di rumah yaa,, namun kita bikin senyaman mungkin dan seenjoy mungkin yaahitung-hitung mengantisivasi penyebaran virus covid-19 saat ini jangan lupa
Selanjutnya pilih SPT PPh, kemudian bukti potong dari PPh 23, dan nomor bukti nantinya akan di generate dengan otomatis. Anda tinggal pilih jenis transaksi pemotongan pajaknya saja. Jika seluruh transaksi pemotongan pajak penghasilan pasal 23 Aplikasi eSPT PPh 23 mulai diluncurkan pada tahun 2009 oleh Direktorat Jenderal Pajak DJP. Sejak awal diluncurkannya, aplikasi eSPT masih dalam versi Namun seiring perkembangan peraturan ilmu perpajakan, eSPT masa PPh 23 sendiri sudah mulai diupdate. Aplikasi ini memiliki update terbaru lewat versi di tahun 2015, namun sampai sekarang masih belum dirilis kembali update terbarunya. Adapun perubahan update e SPT untuk PPh 23/26 sendiri ialah update untuk jenis jasa yang lainnya seperti yang dimaksud pada Pasal 23 ayat 1 C angka 3 berdasarkan peraturan dari Menteri Keuangan No. 141/ Download Aplikasi eSPT PPh 23 Untuk mengunduh aplikasi eSPT ini Anda bisa mengunduhnya lewat alamat ini dan patch eSPT PPh 23 versi di sini Sesudah didownload, Anda bisa mengekstrak file unduhan tersebut. Pada folder aplikasi ini, ada 2 folder yang akan Anda temukan, diantaranya Folder Deploy Patch eSPT 23 2015 Pada folder ini terdapat 2 file, Anda bisa memilihnya sesuai dengan windows atau OS yang digunakan. Jika Anda memakai Windows 7,8,10, dan Windows Vista, bisa memilih WinVista 7810. Adapun ketentuan untuk menginstall patch update aplikasi ini ialah pastikan bahwa aplikasi eSPT versi sudah terinstall. Folder Installer eSPT PPh 23 Adalah intaller pertama, Anda bisa menginstallnya langsung dengan cara double klik pada file Saat menginstalnya, Anda bisa lakukan patch update terlebih dulu. Jika Anda Sudah mengunduh dan menginstall aplikasi eSPT, maka Anda pun bisa langsung menggunakannya. Lalu, Bagaimana Cara Mengisi SPT PPh 23 di eSPT? Pertama-tama buka aplikasi eSPT terlebih dulu, lalu pilih menu yang ingin dibuka, selanjutnya login database dengan memakai username administrator, dan password 1. Pada tampilan layar, terdapat 5 pilihan menu, diantaranya program pembuatan SPT serta untuk membuka SPT Anda yang sudah dibuat sebelumnya. SPT PPh digunakan untuk pengisian daftar bukti pemotongan serta daftar setoran wajib pajak yang sudah dibayarkan. SPT tools digunakan untuk penghapusan SPT, melaporkan SPT berbentuk file CSV dan utility untuk pengisian data-data wajib pajak, impor data, tarif, referensi, ekspor data, serta ubah password. Jika Anda sudah mengenal menu pada tampilan lalu Anda akan mencoba melakukan pembuatan SPT masa pajak April 2018 misalnya, maka pilih menu Masa Pajak, dan tahun pajak, lalu pilih buat di tampilan menu yang tersedia. Selanjutnya pilih SPT PPh, kemudian bukti potong dari PPh 23, dan nomor bukti nantinya akan di generate dengan otomatis. Anda tinggal pilih jenis transaksi pemotongan pajaknya saja. Jika seluruh transaksi pemotongan pajak penghasilan pasal 23 sudah terinput, maka akan tampil dalam daftar pemotongan PPh pasal 23/26. Isikan Nomor Transaksi Penerimaan Negara/NTPN yang ada dalam bukti transaksi bank yang sudah disetorkan. Lalu pilih SPT PPh, pilih lagi Surat Pemberitahuan atau SPT PPh 23/26, jika tampilannya sudah terbuka, selanjutnya pilih cetak dan lakukan print out. Selanjutnya pilih SPT Tools, lalu klik untuk membuat ile lapor SPT, pilih tahun pajak, masa pajak dan pilih tampilkan data, selanjutnya pilih lokasi penyimpanan file, dan pilih Create File. Itulah langkah-langkah pengisian SPT PPh pasal 23/26 menggunakan eSPT PPh 23 dengan cepat dan mudah. Semoga bermanfaat!
.
  • c4vb5pw8oe.pages.dev/351
  • c4vb5pw8oe.pages.dev/256
  • c4vb5pw8oe.pages.dev/873
  • c4vb5pw8oe.pages.dev/442
  • c4vb5pw8oe.pages.dev/597
  • c4vb5pw8oe.pages.dev/218
  • c4vb5pw8oe.pages.dev/253
  • c4vb5pw8oe.pages.dev/561
  • c4vb5pw8oe.pages.dev/411
  • c4vb5pw8oe.pages.dev/419
  • c4vb5pw8oe.pages.dev/666
  • c4vb5pw8oe.pages.dev/780
  • c4vb5pw8oe.pages.dev/235
  • c4vb5pw8oe.pages.dev/451
  • c4vb5pw8oe.pages.dev/391
  • cara input pph 23 di espt