Ketikamedia sosial digunakan oleh merek, apa saja yang patut diperhatikan oleh para pengelola akun media sosial dari merek tersebut. Hayes Davis, CEO Union Metrics, di Fast Company mengatakan ada tiga pertanyaan yang harus dijawab oleh pengelola merek sebelum terjun ke media sosial. Pertama, bagaimana seharusnya merek menggunakan media sosial?
JAKARTA— Bermedia sosial memberikan peluang bagi generasi muda untuk merefleksikan nilai-nilai Revolusi Mental melalui berbagai platform media sosial. Anggota Komisi I DPR RI, Lodewijk F Paulus, mengatakan peningkatan Revolusi Mental dapat mengubah cara pandang, cara pikir, sikap, perilaku, dan cara kerja bangsa Indonesia yang mengacu pada nilai-nilai integritas, etos kerja, dan gotong royong berdasarkan Pancasila yang berorientasi pada kemajuan, agar Indonesia menjadi negara yang maju, modern, makmur, sejahtera, dan bermartabat. “Saya berharap semuanya bisa menjadi promotor positif dalam bermedia sosial tentunya di lingkungan keluarga dan lingkungan sekitar sehingga mereka bisa menjadi lebih baik semuanya,“ kata dia saat menyampaikan materi di Webinar Aptika Kementerian Kominfo, awal pekan lalu, dalam keterangannya, Rabu 10/8/2022. Lodewijk, menjelaskan pengguna media sosial Indonesia dianggap lebih emansipatif dan egaliter, karena dapat langsung menyuarakan pandangan individu ke ranah publik. Namun demikian, media sosial perlu digunakan dengan bijak agar tidak menjadi pedang bermata dua. Sisi positif itu antara lain penyebaran informasi, pendidikan, ilmu pengetahuan, dan lain-lain secara cepat. Sementara sisi negatifnya seperti pornografi, perjudian, penipuan, pelanggaran data pribadi, gim dengan kekerasan. “Itu sebenarnya gim tapi seperti menyontohkan untuk melakukan kekerasan dalam kegiatan sehari-hari bahkan ada yang sampai perjudian, kita harus lebih bijak lagi dalam bermedia sosial,” tutur dia. Lodewijk juga menyebutkan menyampaikan bahwa generasi muda harus bijak dalam bermedia sosial. Pengguna haruslah menggali manfaat positi dari media sosial. Dampak positif media sosial itu, ungkap Lodewijk, di antaranya dapat menghimpun keluarga dan kerabat yang tersebar, sebagai media penyebaran informasi, memperluas jaringan pertemanan, sebagai situs jejaring sosial membuat kita menjadi lebih bersahabat, perhatian dan empati, sebagai sarana untuk mengembangkan keterampilan dan sosial dan ada juga sebagai media promosi dalam bisnis. Secara khusus Lodewijk menyampaikan prinsip atau etika dalam bermedia sosial umumnya. Banyak dari pengguna sekadar membaca sekilas informasi atau konten yang diunggah. Dia memberikan kiat menghadapi informasi di media sosial dengan mengajukan pertanyaan yaitu pertama, is it true? Cari tahu terlebih dulu kebenarannya jangan hanya membaca saja informasinya. Kedua, is it helpful? Apakah memang ini dapat memberikan kebaikan atau manfaat bagi orang lain. Ketiga is it illegal? Harus dicari tau apakah informasi yang diunggah dari sumber yang terpercaya. Keempat is it necessary? Bisa dibilang memiliki kecenderungan tinggi berbagi. Dan kelima atau yang terakhir, is it kind? Apakah baik mengunggah hal buruk atau hal jahat? “Sebaiknya kita terbiasa melakukan atua bermedia sosial dengan baik,” kata Lodewijk.
Baca20+ Pertanyaan tentang wawasan nusantara (Update) hanya di Penulis Cilik. Ini adalah soal paling sulit tentang wawasan nusantara, aku membuatnya untuk kamu. Rambu-rambu Menggunakan Media Sosial. Baca yuk! Cerita Anak - Kisah Rufai' Bin Mi'rad. Baca yuk!
Aksi Licik Toko Reparasi Ponsel Terbongkar Dream - Sudah berulang kali kita mendengar atau membaca berita tentang penipuan jual beli atau memperbaiki Ponsel. Meskipun telah dilakukan penangkapan terhadap pelaku dan peringatan kepada pelanggan, masalah tersebut seperti tidak ada habisnya. Bahkan si penjual semakin lama semakin pandai menggunakan berbagai trik untuk memperdaya para pelanggan. Alhasil, konsumen tidak sadar telah ditipu mentah-mentah. Yang terbaru, seorang netizen asal Malaysia mengaku telah ditipu oleh sebuah toko reparasi Ponsel di sebuah pusat perbelanjaan. Menurut netizen bernama Mohd Shazni Mohd Ariff, pada awalnya dia pergi ke toko itu untuk membeli baterai baru untuk iPhone 4 miliknya. " Pada 13 November lalu, saya datang ke Mines Shopping Mall untuk memperbaiki iPhone 4 saya karena tidak bisa di-charge atau charge tidak masuk," katanya. Saat itu Mohd Shazni ingin membeli baterai baru, tetapi penjaga toko yang memeriksa Ponselnya mengatakan baterainya masih baik. Dia bilang yang rusak adalah tempat charger-nya. Mohd Shazni pun menukar dengan harga 70 ringgit Malaysia. " Tapi, masih tidak bisa nge-charge, karena memang baterainya yang rusak. Saya pun membeli baterai baru dengan harga 60 ringgit," ujarnya. Namun, setelah pulang, Mohd Shazni menemukan mikrofon iPhone 4 miliknya tidak berfungsi. Padahal, sebelumnya masih bagus dan berfungsi dengan baik. Mohd Shazni pun kembali ke toko tersebut untuk memperbaiki ponselnya. Namun, hal yang lebih parah terjadi ketika Mohd Shazni menemukan komponen internal Ponselnya ditukar dengan yang tidak asli sampai mendatangkan berbagai masalah lain. " Ketika sampai di rumah, saya melihat tempat chargernya yang di bawah itu berubah menjadi warna putih dan nampak baru. Tidak seperti yang saya punya yang awalnya berwarna hitam." Penipuan yang dilakukan toko itu semakin terlihat waktu iPhone di-charge menggunakan fast charger, tidak seperti sebelum tukar baterai. " Butuh waktu lama untuk terisi penuh dan saya heran bagaimana bisa seperti ini. Saya sudah pakai iPhone ini selama 4 tahun dan tahu setiap detailnya," kata Mohd Shazni. " Setelah saya cek di Facebook ternyata ada beberapa pelanggan toko reparasi ponsel di Mines itu, yang juga kena tipu sama seperti saya," katanya. " Saya langsung kembali lagi ke toko reparasi ponsel itu kemarin dan menyatakan ketidakpuasannya dengan layanan toko yang seenaknya saja mengganti komponen. Padahal komponen tersebut tidak rusak dan malah membuat iPhone saya jadi lama saat mengisi baterai." Sayangnya, Mohd Shazni diberitahu bahwa penjaga toko yang melayaninya beberapa hari yang lalu kebetulan sedang cuti kerja hari itu. Tak mau terkecoh lagi, Mohd Shazni menekan toko agar membereskan masalahnya hari itu juga. " Toko itu tidak minta tambahan biaya apa pun meski mengganti dengan komponen baru. Jadi terlihat ada penipuan di sini setelah dia menukar dengan komponen yang tidak ori asli. Kalau kesalahan pada saya dia pasti minta tambahan biaya, tapi ini tidak," ujar Mohd Shazni. Ism, Sumber
Halo kembali lagi bersama admin dalam pembahasan mengenai 9 tips pemasaran media sosial paling efektif. Jika pemasaran media sosial ada dalam bauran pemasaran Anda tahun ini, itu adalah langkah yang cerdas. Anda dapat menjangkau 3,48 miliar pengguna yang menghabiskan hampir 2 jam 23 menit sehari untuk menjelajahi konten media sosial. Kamu rajin curhat di media sosial? Kalau iya, sebaiknya jawab dulu beberapa pertanyaan ini sebelum post di media sosial. Berdasarkan data yang dirangkum Messiah University, 73% dari pengguna internet dunia, aktif di media sosial. Nah, sebanyak 92% rekruter menggunakan media sosial untuk menemukan dan menilai kandidat. Jejak digital berpengaruh pada peluangmu dilirik oleh rekruter. Makanya, penting untuk mempertimbangkan apa yang akan kamu post di media sosial. Yuk, cek apa saja pertanyaannya di bawah ini. 1. Siapa followers-mu? Sebelum posting di media sosial, kamu harus tahu dulu siapa orang-orang yang mem-follow akunmu. Jika banyak rekan sekantor, usahakan jangan membicarakan hal-hal jelek tentang perusahaan. Karena, bisa saja ada rekan sekantor yang mengadukan apa yang kamu tulis ke atasan. Bukan hanya sekadar digunjingkan, kamu juga berisiko dapat teguran dari HRD jika postinganmu dirasa menyinggung perusahaan. 2. Siapa yang kamu dukung? Mengikuti hal yang sedang tren memang bisa membuat kamu tampak selalu up to date. Namun, tetaplah bersikap netral jika ada topik kontroversial. Hindari mendukung bisnis yang mengundang polemik dan jangan mengutarakan opini terlalu keras, terutama jika kamu adalah pendatang baru. Pertimbangkan followers-mu, karena bisa-bisa ada yang merasa tersinggung jika kamu memihak salah satu. 3. Apakah perlu marah-marah di media sosial? Meluapkan kekesalan, kekecewaan, dan emosi yang meledak-ledak di media sosial mungkin bisa membuatmu sedikit lega. Padahal, menurut penelitian yang dirangkum situs Promolta, cara tersebut tidak membantu, lho. Citramu justru bisa jadi buruk, apalagi jika dilihat rekan sekantor atau atasan yang jadi followers. Hindari posting komentar negatif atau gosip apabila sedang bermasalah dengan orang lain. Coba kirimkan pesan pribadi atau mengutarakannya secara langsung. 4. Apakah kamu posting di platform yang tepat? Tiga media sosial terpopuler yakni Twitter, Facebook, dan Instagram memiliki karakteristik yang berbeda. Berikut konten yang cocok untuk masing-masing media sosial menurut Digital School of Marketing Twitter berita, pesan, link ke pengumuman, engage dengan followers melalui retweet atau merespons tweet mereka. Facebook cocok untuk organisasi, post panjang, media untuk menyebarkan informasi tentang perusahaan seperti pengumuman, produk baru, atau artikel pendek, album foto-foto event. Instagram visual, posting gambar berkualitas tinggi, caption informatif atau engaging 5. Apakah postinganmu diperlukan? Jangan sampai kamu malah oversharing di media sosial. Oversharing terjadi ketika kamu membagikan hal apapun yang dilakukan. Sampai-sampai, followers pun tahu kapan kamu makan dan apa yang kamu makan untuk sarapan, makan siang, hingga makan malam. Hati-hati karena oversharing malah bisa membuka privasi, bahkan membahayakan keamanan kamu. 6. Apakah kamu terus membicarakan tentang dirimu? Tidak ada yang suka orang yang hanya membicarakan diri sendiri. Begitupun di media sosial. Seimbangkan sesumbar dengan pujian. 7. Apakah kamu men-stalking orang lain? Ambisi dan kegigihan kadang diperlukan, tapi jangan sampai melampaui batas. Hindari bersikap agresif, ya. Apalagi jika yang kamu stalking adalah rekan sekantor. 8. Apakah kamu spamming? Terlalu sering posting, apalagi kalau kontennya tidak bermanfaat atau menarik, bisa membuat followers-mu mengeklik tombol unfollow. 9. Sudahkah minta izin sebelum tag orang lain? Kamu ingin posting foto makan malam dengan rekan kantor, tapi mungkin tak semua orang suka di-tag karena masalah privasi. Apalagi kalau foto mereka mengandung aib atau ada anak-anak di dalamnya. Sebaiknya izin dulu sebelum tag orang lain, karena biasanya postinganmu juga akan muncul di profil atau feed followers mereka. 10. Sudah berpikir dua kali sebelum komentar? Jangan membuat dirimu terlihat kurang bijaksana dengan tidak mengecek ulang apa yang kamu komentari atau bagi kepada orang lain. Usahakan selalu mengecek kredibilitas sebuah postingan dan hindari membuat kesimpulan sendiri, ya. 11. Apakah kamu menggunakan akun yang benar? Tak jarang seseorang memiliki lebih dari satu akun di media sosial yang sama, terutama jika ia adalah social media specialist atau manager. Jangan sampai kamu posting di akun yang. Misalnya, urusan pribadi di-post di akun perusahaan. Bisa gawat, lho. 12. Apakah kamu lebih banyak mendengar daripada berbicara? Apakah kamu sudah mengetahui orang, organisasi, atau situasi yang kamu komentari? Meluangkan waktu untuk mendengar bisa menyelamatkanmu dari mengatakan hal-hal yang tidak seharusnya. 13. Sudahkah kamu berterima kasih? Berterimakasihlah pada orang-orang yang sudah engage denganmu di media sosial. Contohnya, jawablah komentar atau pertanyaan dari followers-mu dan balaslah pesan pribadi dari mereka. Nah itulah 13 pertanyaan penting sebelum kamu posting di media sosial. Panduan di atas hanya membicarakan sedikit dari etiket, etika, dan profesionalisme di media sosial. Sumber 13 Pertanyaan Penting sebelum Kamu Post di Media Sosial Berikutlistnya yang bisa kamu pakai segera. Kumpulan Topik Chat - Manusia adalah makhluk sosial yang tidak akan lepas dari berkomunikasi satu sama lain. Kita suka bercerita, mengobrol, berdiskusi, curhat, debat terhadap banyak hal. Baik di dunia nyata atau langsung, atapun di sosial media. Ini hanya persoalan tempat. - Anak milenial tentunya nggak bisa dipisahkan dari media sosial. Hampir setiap hari akses terhadap media sosial ini sangat tinggi. Entah untuk mencari informasi, berkomunikasi maupun berinteraksi dengan orang lain. Apalagi saat ini banyak banget smartphone yang membuatmu lebih mudah untuk berselancar di media sosial. Saat ini, orang yang mengakses media sosial berasal dari berbagai kalangan. Mulai dari anak-anak, remaja hingga orang tua pun nggak ketinggalan untuk bermain media sosial. Masing-masing orang ini memiliki cara dan karakter bermedia sosial sendiri-sendiri. Nggak heran kalau kamu bakal banyak menemukan hal menarik atau unik dalam setiap postingan. Fitur dalam media sosial juga memungkinkan pengguna untuk mengunggah status di linimasanya. Dari sini, kadang kamu bisa menemukan guyonan lucu. Misalnya saja momen lucu saat warganet saling tanya jawab di media sosial berikut ini. Baik pertanyaan maupun jawabannya warganet ini bikin pengen ketawa kalau membacanya. Nggak percaya? telah menghimpun 10 tanya jawab di media sosial yang endingnya bikin ngakak dari akun Instagram Rabu 13/11. 1. Maksudnya matanya bukan kabur terus lari gitu ya... 2. Hmm, kalau cuma dilewatin aja ATM-nya ya nggak bisa dong. 3. Jawabannya bener juga sih, tapi maksud pertanyaannya gak gitu. 4. Minta info lowongan kerja, bukan foto loker kayak gini. 5. Kamu kalau ke pantai pakai 'sablon' juga nggak? 6. Kayaknya yang jawab kurang ngerti maksud pertanyaannya nih. 7. Kalau menurut kamu kayak gini rajin atau males nih? 8. Wah yang jawab sih kayaknya ngajak ribut deh ini. 9. Maksudnya bukan paus yang jadi anaknya Tuan Krab ya... 10. Sambil jawab pertanyaan sambil menyombongkan diri sedikit lah. brl/lea Recommended By Editor 10 Curhat lucu di Facebook ini endingnya bikin tepuk jidat 40 Kata-kata bagus buat status FB, keren dan kekinian 10 Caption unik Bude Sumiyati foto bareng seleb, puitis abis 50 Status FB lucu yang singkat dan kocak, dijamin bikin ngakak Nadiem Makarim jadi Mendikbud, ini 10 cuitan lucu warganet
KumpulanPertanyaan untuk Calon Ketua OSIS Paling Susah. Miftah 20 Juli 2022. Pada laman ini kita akan berikan kamu kumpulan pertanyaan untuk calon ketua OSIS yang paling susah dan sulit agar dia bingung hingga bisa berpikiran secara luas dalam menjawabnya. Tentu ini sangatlah penting, mengingat ketua OSIS ini akan berperan penting untuk
Penasaran memang salah satu sifat manusia. Selama otak manusia masih berfungsi, maka selama itu pula dia akan mempertanyakan sesuatu. Rasa penasaran seseorang nggak akan berhenti jika belum menemukan jawaban. Jika ada yang bertanya padamu akan sesuatu, maka sebaiknya dijawab. Kalau nggak, mereka akan terus bengong kita sering kali memikirkan sesuatu yang aneh. Mempertanyakan hal absurd yang jika kita tanyakan ke orang lain bakal dianggap aneh. Seperti misalnya 10 pertanyaan sulit dijawab ini, kelihatannya nggak penting, tapi akan terus terngiang jika belum Pernah nggak sih punya pikiran aneh kayak gini? Padahal kita udah tahu kalau ular mandinya nggak pakai sabun, tapi tetap pengen ngebayangin gimana jadinya jika ular sabunan2. Jangan kaget jika anak atau adik atau keponakanmu tiba-tiba nanya begini. Nah, kan, bingung mau jawab apa~3. Pertanyaan ngaco seperti ini juga perlu dijawab lo. Masa sih nggak ada jawabannya? 😀4. Pertanyaan sungguh receh yang biasa ditanyakan kaum selow di linimasa media sosial. Limbad kalau jago main badminton, namanya jadi Lim Swee King5. Dua-duanya bisa bener sih. Kecuali kamu ambil lagi sabunnya terus kamu pakai buat sabunan, badanmu sekarang yang kotor6. Hmm, ada yang udah pernah coba? Sepertinya bakal berhasil7. Kayaknya hanya supir truk Pertamina yang bisa menjawab ini. Jangan menjawab sesuatu yang nggak kamu tahu8. Oh, maksudnya, setengah tambah setengah, jadinya mati beneran. Pakai rumus matematika -_-9. Orang Jakarta, Bandung, dan wilayah Jawa lainnya selalu menuju Jogja atau Bali saat study tour, lalu bagaimana dengan orang Jogja dan Bali? Ke mana mereka?10. Pusing, ah! Capek kalau dipikir-pikir terus Begong merupakan momen di mana pertanyaan-pertanyaan aneh semacam itu muncul. Sebenarnya sih nggak penting-penting amat, tapi kalau nggak dijawab kok ada yang mengganjal gitu. Jawabannya juga susah, hanya orang-orang maha kritis yang peka sama pertanyaan semacam ini dan bisa memberikan jawaban. 😀 Tim Dalam Artikel Ini Penulis Fiksionis senin-kamis. Pembaca di kamar mandi.
Hanya14 persen dari semua pengguna medsos mengatakan sangat sulit untuk keluar dari aplikasi populer. Tampaknya orang semakin terlibat dalam aplikasi selama beberapa tahun terakhir. Pew meminta pengguna internet pertanyaan yang sama, 'Seberapa sulit melepaskan medsos?' sebagai bagian dari survei 2014.
Empat Pertanyaan yang Perlu Anda Ajukan tentang Jejaring Sosial Sebagaimana hampir semua penggunaan Internet, jejaring sosial ada Seraya Anda memikirkannya, perhatikanlah pertanyaan-pertanyaan berikut. 1 Bagaimana Jejaring Sosial Memengaruhi Privasi Saya? ”Dalam banyaknya kata-kata, pelanggaran tidak akan kurang, tetapi orang yang menahan bibirnya bertindak bijaksana.”​—Amsal 1019. Yang perlu Anda ketahui. Bila Anda tidak hati-hati, informasi profil, foto, status terbaru kabar singkat kepada semua di daftar teman Anda, dan komentar Anda tanggapan Anda terhadap status terbaru orang lain bisa terlalu berlebihan. Misalnya, Anda bisa jadi membeberkan alamat rumah Anda, kapan rumah Anda kosong, di mana Anda bekerja, atau di mana Anda bersekolah. Informasi alamat Anda beserta status terbaru seperti ”Kami akan jalan-jalan besok!” sudah cukup bagi seorang pencuri untuk tahu di mana dan kapan bisa beraksi. Perincian lain​—misalnya, alamat e-mail, tanggal lahir, atau nomor telepon Anda—​bisa membuat Anda rentan terhadap pelecehan, intimidasi, atau pencurian identitas. Meski demikian, banyak orang dengan mudahnya membocorkan informasi seperti itu di halaman jejaring sosial mereka. Orang cenderung lupa bahwa apa yang mereka masukkan di Internet bisa menjadi rahasia umum. Bahkan meski status terbaru seseorang sudah diatur khusus ”Hanya Teman”, apa yang mungkin dilakukan oleh teman-teman itu terhadap informasi tersebut berada di luar kendalinya. Ya, apa pun yang dimasukkan ke jejaring sosial hendaknya dipandang sebagai informasi publik atau sebagai bahan yang dapat dengan mudah dijadikan informasi publik. Yang dapat Anda lakukan. Kenali betul pengaturan privasi di jejaring sosial Anda, dan manfaatkan itu. Aturlah agar status terbaru dan foto-foto Anda hanya bisa diakses oleh orang-orang yang Anda kenal dan percayai. Walau begitu, sadarilah bahwa apa yang Anda masukkan, di luar kemauan Anda, bisa menjadi rahasia umum. Periksalah secara berkala halaman Anda, dan tanyai diri Anda apakah hal-hal yang telah Anda cantumkan bisa dimanfaatkan oleh oknum yang tidak bermoral untuk mencuri identitas atau melacak Anda. Bahkan di antara teman-teman Anda, jangan berbagi informasi yang bisa melanggar privasi Anda atau privasi orang lain. Amsal 1113 Jika informasinya sensitif, gunakan cara lain untuk menyampaikannya. ”Bicara lewat telepon itu lebih pribadi dan jauh lebih terjaga kerahasiaannya,” kata wanita muda bernama Cameron. Intinya. Seorang wanita bernama Kim menarik kesimpulan yang bagus. ”Jika kita berpikir dulu sebelum bertindak,” katanya, ”sedikit banyak kita bisa tetap menjaga privasi di jejaring sosial. Takkan ada masalah, kecuali kita sendiri yang bikin.” 2 Bagaimana Jejaring Sosial Memengaruhi Waktu Saya? ’Pastikan perkara-perkara yang lebih penting.’​—Filipi 110. Yang perlu Anda ketahui. Jejaring sosial bisa menyita waktu dan menyimpangkan perhatian Anda dari berbagai kegiatan yang lebih penting. Seorang wanita bernama Kay mengatakan, ”Semakin banyak teman kita, semakin banyak waktu kita yang tersita di jejaring sosial, dan semakin ketagihan kita jadinya.” Perhatikan komentar beberapa orang yang mengatakan bahwa mereka sulit melepaskan diri. ”Susah sekali mau berhenti pakai jejaring sosial, biarpun kita sebenarnya tidak terlalu suka. Hampir kayak obsesi begitu.”​—Elise. ”Banyak banget yang seru-seru. Ada game, kuis, halaman grup musik favorit, belum lagi melihat-lihat semua halaman profil teman-teman kita.”​—Blaine. ”Itu bagaikan pusaran yang menyedot kita, dan kita baru sadar setelah Mama kita pulang dan mengomel soal piring kotor yang belum kita cuci.”​—Analise. ”Di sekolah, aku ingin cepat-cepat pulang cuma untuk melihat kalau-kalau sudah ada yang menanggapi statusku. Terus, aku mesti balas semua komentar mereka dan melihat-lihat semua foto yang baru mereka pasang. Aku jadi gampang marah-marah sewaktu internetan, dan enggak mau diganggu. Ada lho yang terus-terusan sibuk memasukkan status terbaru​—bahkan sewaktu lagi bertamu dan di tengah malam buta!”​—Megan. Yang dapat Anda lakukan. Waktu adalah sumber daya yang tidak boleh diboroskan. Jadi, cobalah menganggarkannya sama seperti uang. Pertama-tama, tulis jumlah waktu yang menurut Anda masuk akal untuk berjejaring sosial. Lalu, pantau kegiatan Anda selama sebulan, dan lihat seberapa berhasil tekad Anda itu. Jika perlu, buat penyesuaian. Jika Anda orang tua, dan anak remaja Anda menghabiskan terlalu banyak waktu di jejaring sosial, cobalah cari tahu alasannya. Misalnya, dalam bukunya Cyber-Safe Kids, Cyber-Savvy Teens, Nancy E. Willard menunjukkan bahwa penggunaan jejaring sosial yang berlebihan bisa jadi ada kaitannya dengan keresahan, stres, dan rasa minder. ”Banyak remaja begitu mengkhawatirkan status sosial mereka,” tulisnya. ”Jika remaja merasa bahwa mereka baru diakui hanya bila mereka sering berkomunikasi dengan teman-teman lewat media elektronik, mereka bisa semakin ketagihan.” Jangan biarkan jejaring sosial​—atau aktivitas Internet apa pun—​mengganggu persahabatan yang perlu Anda pupuk dengan anggota keluarga Anda sendiri. ”Salah satu ironi dari Internet,” tulis Don Tapscott dalam bukunya Grown Up Digital, ”adalah bahwa itu bisa mendekatkan para anggota keluarga ketika mereka berjauhan, tetapi itu juga bisa menjauhkan mereka ketika mereka sedang di rumah.” Intinya. Gadis bernama Emily berkata, ”Memang sih, jejaring sosial itu cara yang seru untuk berkomunikasi dengan orang lain. Tapi, tetap saja kita harus tahu kapan menyudahinya.” 3 Bagaimana Jejaring Sosial Memengaruhi Reputasi Saya? ”Reputasi yang baik dan respek jauh lebih berharga daripada perak dan emas.”​—Amsal 221, ”Contemporary English Version”. Yang perlu Anda ketahui. Apa yang Anda masukkan dalam jejaring sosial membentuk reputasi yang bisa jadi sulit untuk dihapus. Amsal 2011; Matius 717 Banyak orang tampaknya tidak sadar akan bahaya ini. ”Sepertinya, saat berjejaring sosial, orang-orang tidak bisa berpikir jernih,” kata seorang wanita muda bernama Raquel. ”Kata-kata mereka jadi lebih berani daripada biasanya. Ada yang tidak sadar bahwa satu saja komentar yang tidak sopan, bisa merusak reputasi mereka.” Reputasi Anda yang rusak oleh jejaring sosial dapat menimbulkan konsekuensi jangka panjang. Grown Up Digital menyatakan, ”Ada segudang cerita tentang para pengguna situs jejaring sosial yang dipecat atau tidak diterima bekerja gara-gara apa yang mereka masukkan di Internet.” Yang dapat Anda lakukan. Amati halaman jejaring sosial Anda dan cobalah melihatnya dari kaca mata orang lain. Ajukan pertanyaan-pertanyaan ini kepada diri sendiri, ’Apakah ini yang ingin saya tampilkan tentang diri saya? Kalau seseorang melihat foto-foto yang saya muat dan mau menggambarkan kepribadian saya, ungkapan apa yang akan ia gunakan? ”Penggoda”? ”Seksi”? ”Gila pesta”? Nah, seperti itukah saya ingin dikenal sewaktu melamar pekerjaan, dan profil seperti itukah yang ingin saya tunjukkan di halaman saya kepada calon bos? Apakah foto-foto ini benar-benar mencerminkan nilai-nilai yang saya junjung?’ Kalau Anda masih muda, pikirkanlah, ’Bagaimana jika orang tua, guru, atau orang lain yang aku segani melihat-lihat halamanku? Apakah aku bakal malu atas apa yang mereka lihat dan baca?’ Intinya. Jika sudah menyangkut reputasi, jangan pernah lupa kata-kata rasul Paulus, ”Kamu menuai apa yang kamu tabur.”​—Galatia 67, Kitab Suci Komunitas Kristiani. 4 Bagaimana Jejaring Sosial Memengaruhi Pertemanan Saya? ”Ia yang berjalan dengan orang-orang berhikmat akan menjadi berhikmat, tetapi ia yang berurusan dengan orang-orang bebal akan mengalami kemalangan.”​—Amsal 1320. Yang perlu Anda ketahui. Pertemanan Anda memengaruhi cara Anda berpikir dan bertindak. 1 Korintus 1533 Jadi, selektiflah soal siapa yang ingin Anda jadikan teman di jejaring sosial. Ada orang yang menerima ajakan pertemanan dari puluhan atau bahkan ratusan orang yang tidak begitu dikenal​—atau tidak dikenal sama sekali. Yang lainnya mendapati bahwa tidak semua orang dalam daftar teman mereka adalah teman bergaul yang baik. Perhatikan penuturan beberapa orang. ”Kalau ada yang menerima ajakan pertemanan dari sembarang orang, pasti runyam deh.”​—Analise. ”Banyak orang yang aku kenal, menambahkan teman ke daftar mereka padahal mereka sebenarnya tidak mau. Alasannya cuma karena mereka tidak mau menyakiti perasaan orang.”​—Lianne. ”Itu sih enggak ada bedanya dengan pergaulan sehari-hari. Kita tetap mesti hati-hati pilih teman.”​—Alexis. Yang dapat Anda lakukan. Tetapkan ’aturan pertemanan’. Misalnya, ada yang membatasi diri sehubungan dengan pertemananb ”Hanya orang yang aku kenal yang kujadikan teman​—bukan yang sekadar aku tahu—​tapi yang benar-benar aku kenal.”​—Jean. ”Aku cuma berteman sama orang yang sudah lama aku kenal. Aku enggak bakal menambahkan orang yang enggak aku kenal.”​—Monique. ”Aku mau menambahkan hanya orang yang aku kenal baik dan yang prinsipnya sama denganku.”​—Rae. ”Kalau aku menerima ajakan pertemanan dari seseorang yang tidak aku kenal, aku abaikan ajakan itu. Enggak susah kok. Semua temanku orang-orang yang aku kenal dan memang sudah jadi temanku di luar dunia maya.”​—Marie. ”Kalau seorang teman mulai memajang foto-foto atau status terbaru yang aku rasa enggak sopan, aku enggak segan-segan langsung menghapus dia. Melihat hal-hal kayak gitu sudah bisa dibilang pergaulan buruk lho.”​—Kim. ”Sewaktu aku punya akun jejaring sosial, aturan privasiku ketat banget. Cuma teman-temanku yang boleh melihat status atau foto-fotoku​—yang lain tidak boleh. Soalnya, aku tidak tahu pasti apakah orang-orang selain teman-temanku itu kawan yang baik buatku. Aku kan tidak tahu siapa mereka​—atau bagaimana reputasi mereka.”​—Heather. Intinya. Dr. Gwenn Schurgin O’Keeffe menulis dalam bukunya CyberSafe, ”Pedoman terbaik adalah berteman hanya dengan orang-orang Anda kenal dan ketahui secara langsung.”c [Catatan Kaki] a Sedarlah! tidak menganjurkan ataupun mengecam penggunaan situs jejaring sosial tertentu. Orang Kristen hendaknya memastikan bahwa mereka tidak melanggar prinsip Alkitab sewaktu menggunakan Internet.​—1 Timotius 15, 19. b Dalam artikel ini, kami membahas pertemanan biasa, bukan dalam konteks bisnis. [Kotak di hlm. 8] LOG KELUAR! Kalau Anda tidak log keluar sewaktu meninggalkan akun jejaring sosial Anda, bisa-bisa orang lain memasukkan sesuatu ke halaman Anda. Menurut pengacara Robert Wilson, hal itu ”sama saja dengan meninggalkan dompet atau ponsel Anda di sebuah meja di tempat umum. Siapa pun bisa dengan mudah memasukkan apa pun ke Dinding Anda”. Sarannya? ”Jangan lupa log keluar.” [Kotak di hlm. 8] MENGUNDANG MASALAH? Survei oleh Consumer Reports menyingkapkan bahwa banyak pengguna jejaring sosial ”rawan dirampok, dicuri identitasnya, dan dikuntit. Lima belas persen orang telah memasukkan alamat terbaru atau rencana jalan-jalan mereka, 34 persen tanggal kelahiran mereka yang lengkap, dan 21 persen orang yang punya anak-anak memasukkan nama dan foto anak-anak mereka”.

Sosialmedia memiliki pengaruh yang besar dalam kehidupan seseorang karena platform ini mampu menghadirkan interaksi interaktif antar dua orang yang terpisah jarak sangat jauh sekalipun. Meski disukai dan digunakan oleh hampir semua orang, ternyata media sosial menyimpan sisi gelap. Ada sejumlah dampak negatif dari media sosial yang sulit untuk

Dengan adanya media sosial memang membuat interaksi di masyarakat berubah sangat drastis. Dulu FB, Twitter dan lain-lain digunakan hanya untuk berkomunikasi, namun sekarang mulai dari promosi hingga jualan bisa dilakukan di sana. Bisa dibilang adanya media sosial ini sangat membantu dalam kehidupan bermasayrakat dan hampir tak bisa dipisahkan. Bicara soal medsos, tentu kita pernah dong masuk-masuk dalam sebuah forum yang disukai. Namun kadang ada saja netizen dalam forum itu bikin pertanyaan yang tak sempat terpikirkan. Entah mereka benar jenius atau seratus persen kocak, pertanyaannya sukses bikin banyak orang sakit kepala. Lalu seperti apa pertanyaan-pertanyaan itu? Simak ulasan berikut. Nah, kalau sedang marah namanya juga ikut ganti jadi Siti Madriah…. Siti Badriah kalo baik [sumber gambar] Bener itu, teman saya dulu penjaga kamar mayat setelah enam bulan dia jadi mayat meninggal Lama dipenjara [sumber gambar] Mimpi kering kali yah, kan aspal kalau siang panas Polisi tidur mimpi basah [sumber gambar] Beli dari online shop kali bang….. atau kafannya dijahit di Maman Taylor Kuntilanak pakai daster [sumber gambar] Beda server masbro, jadinya sulit nyampe dan mesti pakai VPN dulu Ilmu santet ke orang asing [sumber gambar] Kemarin malah coba masukin WC ke Sabun malah kagak bisa Sabun masuk WC [sumber gambar] Ide bagus ini, pembangkit listrik tenaga jelangkung PLTJ Jelangkung tenaga listrik [sumber gambar] Gimana mesti jawab perntanyaan yang satu ini ya? Film kapal titanic [sumber gambar] Silahkan tanyakan pada Grass yang moving-moving jurusan yang berubah [sumber gambar] Jadi siapa itu sebenarnya Rohana? mencari Rohana [sumber gambar]Tuh bingung sendiri kan dengan pertanyaan nyeleneh yang diajukan oleh netizen Indonesia, kalau begini sekelas profesor pun jadi puyeng. Entah mereka serius atau memang guyonan saja yang jelas peranyaan tersebut sukses bikin ngakak. Hal itu mungkin jadi bukti kreatifnya netizen zaman now.
Pertanyaanpaling sulit itu terdapat dalam salah satu tes rekaman suara yang diselenggarakan jurusan perfilman Sheridan College, Toronto, Kanada. Namun informasi mengenai siapa dia belum terungkap. 3 dari 5 halaman. Khususnya remaja, yang lebih cenderung untuk menggunakan situs media sosial sebagai tempat berbagi foto selfie.
"Permainan" citra pribadi Musk kuat, dan kehadiran daringnya sangat penting. Satu twit darinya tentang mata uang kripto cryptocurrency yang harus disimak memengaruhi investor crypto untuk bergegas dan membeli crypto itu. Citra pribadi yang autentik dapat berdampak seperti itu dalam mempengaruhi massa melalui satu twit. Apakah Anda bersedia mengubah budaya perusahaan Anda? Google secara eksponensial efektif dalam menyediakan dan menciptakan lingkungan kerja yang sangat baik bagi karyawannya. Misalnya, "cara Google" untuk memotivasi tenaga kerja adalah dengan mengutamakan karyawannya, daripada hanya mengandalkan hasil mereka. Google secara teratur membagikan perjalanan karyawan baru dan lama melalui penceritaan di LinkedIn. Mereka memiliki blog reguler tentang bagaimana karyawan mereka bekerja dan apa yang memotivasi mereka untuk bekerja. Ketika karyawan keluar dari Google, mereka berbagi bahwa mereka sering menganggap perjalanan mereka sebagai perjalanan yang bermanfaat. Melalui postingan media sosial dan artikel blog regulernya, Google telah mengubah budaya perusahaannya. Postingan-postingan ini juga memberikan taktik kehumasan karena mereka secara terbuka mengungkap hubungan internal mereka kepada publik. Taktik ini efektif dalam menciptakan kepercayaan konsumen terhadap merek Google. Bagaimana Anda ingin meningkatkan keterlibatan pemangku kepentingan internal dan eksternal Anda? Media sosial dapat membantu meningkatkan keterlibatan pemangku kepentingan internal dan eksternal. Cerita, artikel, video, dan foto Instagram atau LinkedIn reguler menciptakan kedekatan dengan merek. Pembaruan rutin dari perusahaan Anda ini memberikan rasa "tetap berhubungan" dengan pemangku kepentingan internal dan eksternal Anda. Google lagi adalah contoh sempurna untuk poin ini. Gary Vee adalah pengusaha penting lainnya dengan merek pribadi yang populer karena empati, saran nyata, dan praktisnya kepada pemirsa daring di Instagram, Facebook, LinkedIn, dan YouTube. Vee juga populer untuk podcast-nya, seperti "Gary Vee Audio Experience". Pengguna daring menganggapnya berharga karena kemampuan bisnis dan kecerdasan emosionalnya. Apakah Anda menginginkan wawasan inovasi dan pengembangan produk dari pelanggan Anda? Riset pasar adalah aspek penting dari bisnis apa pun, terutama selama peluncuran produk baru atau mendapatkan ide produk baru. Keterlibatan media sosial dengan audiens pasar Anda dapat membantu memudahkan proses penelitian yang memakan waktu ini. Misalnya, Anda dapat menggunakan media sosial untuk mendapatkan formulir penelitian daring yang diisi oleh audiens target Anda dengan imbalan kartu hadiah UberEATS US$50 atau US$100. Jajak pendapat LinkedIn juga dapat menciptakan antusiasme atau mendapatkan tanggapan dari pelanggan Anda pada suatu produk. Menurut artikel LinkedIn dari Benjamin Ang, hampir 67% dari 117 pemilihnya mengatakan "Ya!" untuk memberikan suara pada jajak pendapat LinkedIn. Melalui LinkedIn Polls, audiens Anda dapat berkomentar untuk interaksi yang menarik antara Anda dan mereka. Apakah Anda ingin merekrut talenta terbaik dengan biaya lebih murah? LinkedIn menjadi situs nomor satu untuk merekrut talenta terbaik dari dan menggantikan layanan perekrut. Untuk bisnis kecil, LinkedIn — dan bahkan baru-baru ini, Facebook Job Search — bertindak sebagai cara luar biasa untuk merekrut talenta terbaik. LinkedIn bahkan membantu Anda merekrut talenta baru untuk perusahaan Anda. Menurut Hootsuite, hampir 60% pengguna LinkedIn berusia antara 25 hingga 34 tahun, dan 40% pengguna LinkedIn berganti pekerjaan atau karier setiap empat tahun. Apakah Anda bersedia untuk melindungi reputasi Anda? Media sosial dapat melindungi reputasi Anda di depan pemangku kepentingan Anda, baik internal maupun eksternal. Bayangkan situasi berikut Pukulan mencolok telah menghantam industri Anda. Tetapi karyawan dan pemangku kepentingan Anda memiliki kepercayaan penuh pada Anda. Bagaimana ini terjadi? Audiens Anda mempercayai Anda. Citra pribadi autentik Anda telah diidentifikasi melalui nilai, tujuan, dan kemampuan Anda melalui pembaruan rutin Anda kepada pemangku kepentingan, personal branding terlampir, dan menyoroti budaya perusahaan Anda. Mereka telah menyaksikan tekad dan dedikasi Anda kepada klien dan karyawan Anda. Apakah Anda ingin diakui sebagai CEO juara? Richard Branson adalah juara CEO Virgin Group. Beberapa bisnisnya termasuk Virgin Atlantic, Virgin Galactic, dan bisnis pelayarannya Virgin Voyages. Merek pribadi Branson sangat dinamis, berharga bagi audiensnya, dan memicu pola pikir yang berorientasi pada pertumbuhan. Buat audiens Anda melihat Anda sebagai "CEO Juara" dengan nilai-nilai yang akan membuat perbedaan nyata bagi dunia. Apakah Anda siap untuk berinvestasi dalam kehadiran media sosial untuk pengembalian investasi yang berkelanjutan dalam jangka panjang? Ya, pemasaran media sosial meningkatkan penjualan. Namun, mereka tidak selalu memberikan pengembalian investasi yang berkelanjutan. Tidak setiap kampanye pemasaran akan memberikan hasil yang sama. Kabar baiknya adalah, memiliki kehadiran media sosial yang solid di platform teratas seperti Facebook, Instagram atau LinkedIn dan menyuarakan tujuan Anda melalui citra pribadi yang autentik. Tentu, ini adalah investasi yang memakan waktu, tetapi tanpa itu, Anda berada di bawah kekuasaan dunia offline dan strategi itu sudah ketinggalan zaman. Mengapa Anda harus mempertimbangkan untuk menggunakan media sosial pada tahap jenuh ini? Media sosial dan hubungan klien sama pentingnya saat ini. Hanya saja hubungan ini telah menjadi digital, dan itulah kemudahan yang diberikan media sosial kepada penggunanya. Media sosial jenuh dan melelahkan bagi bisnis baru untuk membangun kehadiran platform yang kuat. Ada kemungkinan besar konten Anda dibuang ke tong sampah jutaan pembaruan harian. Tetapi keuntungannya adalah ini membantu algoritma mengenali audiens target, minat, jenis bisnis, dan strategi Anda. Pelanggan daring baru ingin berpartisipasi atau terlibat dengan perusahaan yang membantu untuk tujuan sosial. Jika Anda sebagai CEO mendukung tujuan sosial dan membagikan harapan dan impian Anda dengan audiens Anda, itu membantu membangun kepercayaan. Memulai dari yang kecil dengan postingan yang konsisten, menarik, dan berharga membantu membentuk profil media sosial Anda. Konsistensi adalah aspek yang sangat penting dari pemasaran media sosial dan pembuatan konten. Opini oleh Jon Michail, CEO dan pendiri Image Group International, sebuah organisasi advis dan pembinaan citra perusahaan dan merek pribadi yang berbasis di Australia yang menyelenggarakan seminar transformasional, lokakarya, dan pembinaan pribadi di lebih dari empat benua.entrepreneur Bagaimanapenggunaan media sosial dan email maupun teknologi lainnya bisa diterapkan pada pembelajaran? Apakah hal ini efektif? saya pribadi pakai itu untuk membuat pandai 130.000+ follower saya tentang IT :) Kamu rajin curhat di media sosial? Kalau iya, sebaiknya jawab dulu beberapa pertanyaan ini sebelum post di media sosial. Berdasarkan data yang dirangkum Messiah University, 73% dari pengguna internet dunia, aktif di media sosial. Nah, sebanyak 92% rekruter menggunakan media sosial untuk menemukan dan menilai kandidat. Jejak digital berpengaruh pada peluangmu dilirik oleh rekruter. Makanya, penting untuk mempertimbangkan apa yang akan kamu post di media sosial. Yuk, cek apa saja pertanyaannya di bawah ini. 1. Siapa followers-mu? Sebelum posting di media sosial, kamu harus tahu dulu siapa orang-orang yang mem-follow akunmu. Jika banyak rekan sekantor, usahakan jangan membicarakan hal-hal jelek tentang perusahaan. Karena, bisa saja ada rekan sekantor yang mengadukan apa yang kamu tulis ke atasan. Bukan hanya sekadar digunjingkan, kamu juga berisiko dapat teguran dari HRD jika postinganmu dirasa menyinggung perusahaan. 2. Siapa yang kamu dukung? Mengikuti hal yang sedang tren memang bisa membuat kamu tampak selalu up to date. Namun, tetaplah bersikap netral jika ada topik kontroversial. Hindari mendukung bisnis yang mengundang polemik dan jangan mengutarakan opini terlalu keras, terutama jika kamu adalah pendatang baru. Pertimbangkan followers-mu, karena bisa-bisa ada yang merasa tersinggung jika kamu memihak salah satu. 3. Apakah perlu marah-marah di media sosial? Meluapkan kekesalan, kekecewaan, dan emosi yang meledak-ledak di media sosial mungkin bisa membuatmu sedikit lega. Padahal, menurut penelitian yang dirangkum situs Promolta, cara tersebut tidak membantu, lho. Citramu justru bisa jadi buruk, apalagi jika dilihat rekan sekantor atau atasan yang jadi followers. Hindari posting komentar negatif atau gosip apabila sedang bermasalah dengan orang lain. Coba kirimkan pesan pribadi atau mengutarakannya secara langsung. 4. Apakah kamu posting di platform yang tepat? Tiga media sosial terpopuler yakni Twitter, Facebook, dan Instagram memiliki karakteristik yang berbeda. Berikut konten yang cocok untuk masing-masing media sosial menurut Digital School of Marketing Twitter berita, pesan, link ke pengumuman, engage dengan followers melalui retweet atau merespons tweet mereka. Facebook cocok untuk organisasi, post panjang, media untuk menyebarkan informasi tentang perusahaan seperti pengumuman, produk baru, atau artikel pendek, album foto-foto event. Instagram visual, posting gambar berkualitas tinggi, caption informatif atau engaging 5. Apakah postinganmu diperlukan? © Jangan sampai kamu malah oversharing di media sosial. Oversharing terjadi ketika kamu membagikan hal apapun yang dilakukan. Sampai-sampai, followers pun tahu kapan kamu makan dan apa yang kamu makan untuk sarapan, makan siang, hingga makan malam. Hati-hati karena oversharing malah bisa membuka privasi, bahkan membahayakan keamanan kamu. 6. Apakah kamu terus membicarakan tentang dirimu? Tidak ada yang suka orang yang hanya membicarakan diri sendiri. Begitupun di media sosial. Seimbangkan sesumbar dengan pujian. 7. Apakah kamu men-stalking orang lain? Ambisi dan kegigihan kadang diperlukan, tapi jangan sampai melampaui batas. Hindari bersikap agresif, ya. Apalagi jika yang kamu stalking adalah rekan sekantor. 8. Apakah kamu spamming? Terlalu sering posting, apalagi kalau kontennya tidak bermanfaat atau menarik, bisa membuat followers-mu mengeklik tombol unfollow. 9. Sudahkah minta izin sebelum tag orang lain? © Kamu ingin posting foto makan malam dengan rekan kantor, tapi mungkin tak semua orang suka di-tag karena masalah privasi. Apalagi kalau foto mereka mengandung aib atau ada anak-anak di dalamnya. Sebaiknya izin dulu sebelum tag orang lain, karena biasanya postinganmu juga akan muncul di profil atau feed followers mereka. 10. Sudah berpikir dua kali sebelum komentar? Jangan membuat dirimu terlihat kurang bijaksana dengan tidak mengecek ulang apa yang kamu komentari atau bagi kepada orang lain. Usahakan selalu mengecek kredibilitas sebuah postingan dan hindari membuat kesimpulan sendiri, ya. 11. Apakah kamu menggunakan akun yang benar? Tak jarang seseorang memiliki lebih dari satu akun di media sosial yang sama, terutama jika ia adalah social media specialist atau manager. Jangan sampai kamu posting di akun yang. Misalnya, urusan pribadi di-post di akun perusahaan. Bisa gawat, lho. 12. Apakah kamu lebih banyak mendengar daripada berbicara? Apakah kamu sudah mengetahui orang, organisasi, atau situasi yang kamu komentari? Meluangkan waktu untuk mendengar bisa menyelamatkanmu dari mengatakan hal-hal yang tidak seharusnya. 13. Sudahkah kamu berterima kasih? © Berterimakasihlah pada orang-orang yang sudah engage denganmu di media sosial. Contohnya, jawablah komentar atau pertanyaan dari followers-mu dan balaslah pesan pribadi dari mereka. Nah itulah 13 pertanyaan penting sebelum kamu posting di media sosial. Panduan di atas hanya membicarakan sedikit dari etiket, etika, dan profesionalisme di media sosial. Untuk menghasilkan konten media sosial yang lebih berkualitas dan efektif, kamu bisa cek tips-tips lain dari Glints. Yuk, klik di sini untuk temukan dan baca ragam artikel bermanfaat dari Glints. 10 Questions to Ask Before Posting and Commenting on Social Media What You Need To Consider Before You Post On Social Media 4 Things to Consider Before Posting on Social Media .
  • c4vb5pw8oe.pages.dev/714
  • c4vb5pw8oe.pages.dev/749
  • c4vb5pw8oe.pages.dev/305
  • c4vb5pw8oe.pages.dev/556
  • c4vb5pw8oe.pages.dev/781
  • c4vb5pw8oe.pages.dev/517
  • c4vb5pw8oe.pages.dev/36
  • c4vb5pw8oe.pages.dev/971
  • c4vb5pw8oe.pages.dev/488
  • c4vb5pw8oe.pages.dev/794
  • c4vb5pw8oe.pages.dev/209
  • c4vb5pw8oe.pages.dev/236
  • c4vb5pw8oe.pages.dev/387
  • c4vb5pw8oe.pages.dev/964
  • c4vb5pw8oe.pages.dev/987
  • pertanyaan paling sulit tentang media sosial