Jelaskanapa yang dimaksud sikap kritis dalam menghadapi keberagaman budaya. Question from @Niyya2 - Sekolah Menengah Atas - Ips Jelaskan peran pemerintah dalam membina dan memelihara budaya lokal Tulis dan jelaskan contoh sikap positif terhadap keberagaman budaya Answer. Niyya2 March 2019 | 0 Replies . Tuliskan contoh bagaimana cara
TOLERANSI DAN EMPATI SOSIAL TERHADAP KEBERAGAMA BUDAYA BAB 9 SIKAP TOLERANSI DAN EMPATI SOSIAL TERHADAP KEBERAGAMAN BUDAYA 1. Sikap Toleransi dan empati terhadap keberagaman budaya Sikap toleransi berarti sikap yang rela menerima dan menghargai perbedaan dengan prang atau kelompok lain. Empati adalah sikap yang secara ikhlas mau merasakan pikiran dan perasaan orang lain. Sikap tolerans dan empati ini sangat penting ditumbuhkembangkan dalam kehidupanmasyarakat Indonesia multicultural. Dengan pengembangan sikap toleransi dan empati sosial, maka masalah-masalah yang beraitan dengan keberagaman sosial budya akan dapat dikendalikan, sehingga tidak mengarah pada pertentangan sosial yang dapat mengancam diisintegrasi nasional. Semangat persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia sejak zaman Kerajaan Majapahit telah terpelihara cukup baik. Oleh karena itu, sikap toleransi tidak boleh pudar hanya karena perbedaan suku bangsa, ras, bahasa, agama, adat istiadat atau golongan politik. Sebab bangsa yang berBhinneka Tunggal Ika, kita tidak layak bersikap sukuisme, realism, chauvisme, primadialisme, atau anarkisme dalam kehidupan masyarakat. Sebab sikap dan perilaku seperti itu bertentangan dengan nilai-nilai luhur budaya dan jati diri bangsa Indonesia yang bersifat kekluargaan, ramah tamah, tolong menolong dan sebagainya. Oleh karena itu, kita harus menempatkan diri sebagai warga masyarakat yang merupakan bagian utuh dari bangsa Indonesia. Untuk itu, perlu dikembangkan sikap dan perilaku yang dilandasi oleh sikap demokratis, toleransi, empati, solidaritas, tolong menolong, dan kekeluargaan. Dengan demikian, kita akan dapat memlihara dan mewujudkan kehidupan masyarakat yang dilandasi oleh nilai-nilai budaya nasional. Sebagai makhluk Individu, manusia memiliki hak dan kewajiban asasi untuk mengembangkan kehidupannya secara mandiri sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya. Namun, manusia tidak dapat hidup secara sendiri-sendiri, melainkan memerlukan bantuan manusia lainnya. Keberadaan manusia hanya bermakna bila mampu hidup secara kolektif dalam persekutuan dengan individu-individu lain dimasyarakat. Adapun cara untuk menerima dan menghargai orang lain atau suku bangsa lain yang berbeda latar belakang budaya dapat dilakukan sebagai berikut a. Kita perlu menerima dan menghargai orang lain/suku bangsa lain sebagai dari bangsa Indonesia. b. Kita perlu menerima dan menghargai orang lain/suku bangsa lain sebagai makhluk pribadi dan makhluk sosial ciptaan Tuhan Yang Maha Esa c. Kita perlu menerima dan menghargai orang lain/suku bangsa lain sebagai manusia yang memiliki kelebihan dan keterbatasan dalam hal-hal tertentu. d. Kita perlu menerima dan menghargai orang lain/suku bangsa lain sebagai manusia yang memiliki persamaan kedudikan, harkat, martabat, dan derajat, serta hak dan kewajiban asasi. e. Kita perlu menerima dan menghargai oranglain/suku bangsa lain sebagai pemilihan dan penghuni tanah air Indonesia ciptaan Tuhan Yang Maha Rsa f. Kita perlu menerima dan menghargai orang lain/suku bangsa lain sebagai manusia yang memiliki latar belakang sosial budaya yang berbeda-beda dalam ras, suku bangsa, bahasa, adat-istiadat, profesi, golongan politik dan sebagainya. 2. Sikap positif dan krisis terhadap keberagaman budaya Selain dapat menimbulkan dampak negative berupa goncangan budaya dan ketimpangan buadaya, globalisasi berdampak positif, yaitu memperkaya khasanah budaya nasional Indonesia. Cukup banyak nilai-nilai budaya global yang positif dan bermanfaat bagi kehidupan masyarakat Indonesia. Proses alih teknologi dan ilmu pengetahuan dari masyarakat Negara maju kepada masyarakat Indonesia pada era global dewasa ini tentu saja menguntungkan bagi kemajuan masyarakat Indonesia. Demikian pula masuknnya paham-paham baru dibidang politik, ekonomi, dan seni budaya, sepe rti paham demokrasi, prinsip efesiensi dan produktivitas dalam bidang industry atau ekonomi dan system persenjataan militer, semua itu bermanfaat dalam emajukan kehidupan masyarakat Indonesia. Demikian pula dengan sikap dan perilaku disiplin, keterbukaan, tertib dijalan raya, rapi dalam berbusana, mandiri dalam kehidupan, sikap menghargai waktu, sikap positif dalam olah raga, dan sejenisnya, semua itu diadopsi dari nilai-nilai budaya luar, terutama dari masyarakat Eropa, Amerika Serikat dan Jepang. Sikap dan perilaku hidup tertib dan disiplin tadi tertentu sja sangat berguna untuk membina moral dan mentalitas masyarakat Indonesia, yang cenderung bersikap santai dan malas. Selain itu, masuknya benda-benda budaya fisik, seperti barang-barang beteknologi canggih televise, antenna parabola, telepon genggam, internet, faksimil, mobil mewah, dan barang-barang mewah lainnya, semuanya sangat berguna bagi masyarakat Indonesia unutk ditiru dan dikembangkan dalam kehidupannya. Sekalipun banyak manfaat yang diperoleh dari masuknya nilai-nilai budaya global, tetap kita tetap peru waspada agar eksistensi jati diri bangsa Indonesia tetap terjaga. Sebagai masyarakat religious, tentu saja kita tidak menghendaki berkembangnya budaya secular dan materialis. Sebagai bangsa yang menjungjung tinggi semangat kekeluargaan, gotongroyong dan ramah tamah tentu saja kita tidak menghendaki berkembangnya buadaya anarkis dan indiviualis. Oleh karena itu, kita harus tetap memelihara eksistensi jati diri bangsa Indonesia. Derasnya pengaruh nilai-nilai budaya global, sejalan dengan proses modernisasi masyarakat, tentu saja menimbulkan masalah-masalah sosial. Adapun masalah sosial yang timbul sebagai dampak negative globalisasidan modernsiasi yaitu sebagai berikut a. Semakin meningatnya arus urbanisasi dari desa ke kota, sehingga timbul kerawanan sosial berupa pengangguran, permukiman kumuh, kriminalitas, mobilitas gelandangan dan perminta-minta b. Terjadinya perubahan struktur sosial, dari masyarakat pertanian tradisional menjadi masyarakat industry modern yang cenderung bersifat feudal, kapitalis, secular, dan materialistis. c. Semakin memudahkan masuknya unsur-unsur budaya luar yang negative, sehingga mempengaruhi sikap dan perilaku masyarakat, seperti berkembangnya budaya alkoholisme, penyimpangan seksual, sikap hidup kebarat-baratan, penyalahgunaan narkotika dan sejenisnya. d. Semakin tajamnya kesenjangan sosial antara golongan orang kaya dengan orang miskin, sehingga timbul kecemburuan sosial, menajamnya konflik rasial, memudarnya nilai-nilai budaya asli dan sebagainya. a. Gagasan yang perlu dikembangkan Sebagai warga negara yang baik kita wajib menjaga eksistensi jati diri bangsa. Jati diri bangsa Indonesia yang dikenal religius,ramah tamah,dan kekeluargaan jangan sampai memudar karena pengaruh-pengaruh global yang bersifat sekular,anarkis,individualitis,dan materialitis. oleh karena itu,kita perlu berupaya mengatasi memudarnya jati diri bangsa. Berikut ini gagasan atau pemikiran untuk mengatasi memudarnya jati diri bangsa akibat pengaruh globalisasi . 1 Pemerintah melalui Departemen Pendidikan Nasional perlu meningkatkan program pendidikan bela ini dalam pelaksanaannya dapat diintegrasikan ke dalam materi pelajaran,seperti kedalam mata pelajaran Bahasa Indonesia,Ilmu pengetahuan sosial,Kewarganegaraan, ataupun Sosiologi . 2 Pemerintah melalui Departemen Pariwisata dan Kebudayaan memprogramkan upaya-upaya pemeliharaan dan pengembangan seni budaya daerah,antara lain melalui seminar,lomba karya tulis,pagelaran seni budaya,ataupun pameran kebudayaan. 3 Masyarakat melalui tokoh-tokohnya perlu brupaya melakukan pembinaan terhadap seni daerah masing-masing. 4 Dilingkungan sekolah,para guru perlu memprogramkan upaya pembinaan mentalitas generasi muda/para pelajar tentang pentingnya memelihara eksistensi jati diri bangsa. 5 Para pemuda hendaknya proaktif dalam memprogamkan upaya pembinaan terhadap generasi muda tentangpentingnya memelihara jati diri bangsa. 6 Setiap warga negara perlu menyadari akan pentingnya menjaga eksistensi jati diri bangsanya dengan selalu bersikap selektifdalam menerima pengaruh nilai-nilai global. b. Sikap kritis yang perlu di kembangkan Sikap kritis apa saja yang perlu dikembangkan untuk mengatasi memudarnya jati diri bangsa? Anda mungkin pernah bahkan sering mendengar istilah kritis Misalnya kita harus bersikap kritis dalam menghadapi kehidupan ini. Kritis berarti sikap yang tidak mudah menerima begitu saja sesuatu yang dikatakan oleh orang lain. Sikap kritisberarti perilaku yang selalu didasari oleh akal sehat. Pendapat atau tanggapan yang muncul dari orang yang kritis disebut kritik. Orang yang pekerjaannya mengkritik sesuatu hal atau pendapat pihak lain disebut kritikus. Orang yang kritis tidak akan menerima begitu saja pengaruh perubahan sosial yang perubahan yang terjadi akan selalu dipikirkannya . Apakah perubahan itu menguntungkan atau merugikan masyarakat ?Hal ini bukan berarti orang yang kritis menutup diri terhadap perubahan. Namun ia berusaha menganalisis perubahan apa saja yang mendatangkan manfaat bagi diri dan perubahan itu memberikan pengaruh negatif terhadap diri dan masyarakatnya maka ia segera menolak dengan contoh,anting merupakan perhiasan yang lazim dipakai oleh seorang akibat pengaruh budaya global,Banyak remaja pria yang memakai anting di telinga dan yang kritis tentu saja akan menilai perubahan perilaku memakai anting itu berpengaruh terhadap penampilannya atau tidak. Setelah mengamati bahwa memakai anting-anting hanya memberi kesan seram dan premanisme tanpa ada pengaruh positif,maka ia akan mengutuskan untuk tidak mengikuti perubahan gaya penampilan tersebut . Dalam lingkup yang lebih besar sikap kritis dapat ditunjukkan dengan cara memberi opini atau kritik terhadap kebijakan pemerintah atau tokoh masyarakat yang berkuasa .Misalnya,pemerintah membuat kebijakan menaikkan harga bahan bakar minyak BBM sebesar 100%.Hal itu berarti akan berpengaruh terhadap kenaikkan barang kebutuhan pokok shari-hari. Anggota masyarakat yang kritis tentu saja akan menolak atau meminta penjelasan terhadap pemerintah,mengapa harga BBM dinaikkan sebesar itu ? Kemampuan untuk bersikap kritis akan menghindarkan seseorang atau kelompok masyarakat dari pengaruh buruk perubahan sosial budaya yang terjadi .Sikap kritis akan mendorong terbentuknya perilaku yang mandiri dan intelek pada seseorang. Dengan,demikian ia tidak akan mudah dipengaruhi oleh orang lain. 1 Sikap kritis dalam mengatasi mundurnya jati diri bangsa dapat dilakukan sebagai berikut. 1 Menyadari secara kritis bahwa kita merupakan bagian dari masyarakat Indonesia yang berBhineka Tunggal Ika. 2 Menyadari secara kritis bahwa kehidupan masyarakat Indonesia sangat beranekaragam dalam suku bangsa dan budaya. 3 Menyadari bahwa kebudayaan itu cenderung berubah dan bertahan sejalan dengan perubahan yang terjadi dalam masyarakat. 4 Bersikap kritis,rasional,dan selektif terhadap pengaruh masuknya unsurunsur budaya global. 5 Bersikap kritis,rasional,dan selektif terhadap permasalahan yang timbul akibat perubahan sosial. 6 Ikut secara aktif dan kreatif dalam mengatasi persoalan sosial yang timbul akibat pengaruh perubahan sosial. c. positif yang perlu dikembangkanterbuka 1 Sikap terbuka Sebagai bangsa yang kritis,kita harus bersikap terbuka,terhadap perubahan yang semua pengaruh budaya global bersifat negatif tetapi banyak pula positifnya .Pengaruh perubahan positif kita dukung ,tetapi pengaruh negatifnya kita hindari .Oleh karena itu kita jangan bersikap apriori atau menaruh prasangka buruk terhadap hal-hal yang baru .Sikap terbuka ini diperlukan karena masuknya pengaruh budaya global sudah tidak dapat dihindari lagi. 1 Sikap antisipatif Perilaku kritis lainnya yang perlu kita kembangkan ialah sikap kita harus selalu tanggap dan peka terhadap perubahan yang terjadi. Kita harus mengantisipasi kemungkinan yang akan terjadi. Misalnya,pengaruh besar,cepat,dan gelombang terus-menerus budaya harus global diantisipasi yang dampak demikian positif dan negatifnya. Sifat antisipasi dapat dimulai dengan mengamati dan meneliti pengaruh perubahan yang terjadi. Hasil pengkajian ini kemudian di jadikan sebagai acuan atau pedoman dalam menentukan acuan atau pedoman. 2 Sikap selektif Sikap kritis lainnya yaitukita harus bersikap selektif dalam menerima pengaruh perubahan sosial. Sikap selektif in maksudnya memilih mana pengaruh yang baik danmana yang tidak baik. Untuk di seleksi artinya memilih pengaruh perubahan manakah yang paling meberikan manfaat bagi diri sendiri dan orang lain. Pengaruh positif yang memberikan manfaat diambil,Sedangkan pengaruh negatif yang tidak memberikan manfaat dibuang jauh-jauh. Sebagai contoh, gaya berbusana yang rapih dan etos kerja yang tinggi dan trampil yang ditampilkan oleh asyarakat barat,perlu ditiru. Sebaliknya,kebiasaan mabuk atau minuman keras atau budaya seks bebasyang berasal daribudaya global jangan ditiru karena bertentangan dengan kepribadian bangsa Indonesia. 3 Sikap adaptif Sikap kritis lainnya dalam menghadapi perubahan sosial ialah bersikap adaptif. Sikap adaptif artinya sifat yang berusaha menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi. Proses seleksi memberikan keputusan apakah seseorang menerima atau menolak suatu pengaruh perubahan sosial. Apabila seseorang telah memutuskan untuk menerima pengaruh positif maka ia harus bersikap adaptif terhadap hal-hal baru tersebut, Misalnya ketika kita menerima masuknya teknologi komputer karena banyak manfaatnya maka kita harus berusaha mempelajari dan menguasai teknologi dan komunikasi tersebut secara baik. d. sikap negatif yang perlu dihindari 1 sikap tertutup dan curiga Sikap tertutup dan curiga pada masryarakat tradisional sering kali menghambat perubahan sosial . pada era global sekarang ini, sikap yang demikian harus sudah ditinggalkan . sebab sekarang ini proses perubahan tidak dapat dihindari lagi . apabila kita selalu bersikap tertututp dan curiga ,maka proses pembaharuan masyarakat tidak akan berjalan dengan lancar . pada masyarakat tertutup perubahan sosial dianggap sebagai sesuatu yang merusak integritas kebudayaannya . sebagian masyarakat masih menganggap bahwa unsur – unsur budaya global selalu negatif .oleh karena itu masyarakat akan menentang setiap usaha – usaha pembaharuan . sikap tertutup dan curiga merupakan salah satu ciri masyarakat pedesaan yang tradisional . apabila pembaharuan dipaksakan , maka akan terjadi pertentanga sosial . 2 sikap apatis Perilaku negatif lainnya yang harus didhindari dalam menghadapi perubahan sosial ialah sikap apatis . sikap apatis artinya sikap yang acuh tak acuh terhadap persoalan yang terjadi di dalam masyarakat yang kecewa . sebagai cintoh kelompok masyarakat yang kecewa terhadap pemerintah yang berkuasa akan melakukan aksi tertutup mata tertutup terhadap seluruh kebijakan pemerintah . segala perubahan yang dilakukan pemerintah tidak akan bermakna apa- apa dimata karena itu , mereka tidak menentukan sikap apa –apa menerima atau menolak terhadap pengaruh perubahan yang terjadi .pada masyarakat seperti itu ,proses perubahan sosial akan terhambat . 3 sikap tidak selektif Sikap tidak selektif adalah sikap tidak mampu memilah –milah dampak pengaruh perubahan sosial . pada orang – orang yang tidak bersikap selektif pengaruh apapun akan diterimanya tanpa diseleksi terlebih dahulu . sebagai akibatnya, mereka mudah sekali terbawa arus perubahan yang bersifat negatif . dalam berteman pun , kita harus selektif agar tidak terpengaruh oleh pergaulan bebas . para remaja umumnya bersikap tidak selektif dallam menerima pengaruh budaya global . 4 tidak mempunyai inisiatif Tidak mempunyai inisiatif berati tidak memiliki ide , gagasan atau prakarsa untuk berbuat sesuatu . segala sesuatunya ditentukan oleh orang lain . dalam menghadapi pengaruh perubahan sosial , orang yang tidak memiliki inisuati akan mudah diombang – ambing oleh pengaruh perubahan . misalnya perubahan gaya rambut dari waktu ke waktu selalu diikutu walaupun beldak memiliki ini tentu cocock untuk dirinya . sikap tidak inisiatif akan merugikan diri sendiri dan masyarakat nya . pada era global sekarang ini , sangat dibutuhkanorang – orang yang memiliki sikap ,kreatif dan inisiatif . B . MENJAGA DAN MELESTARIKAN BUDAYA LOKAL Bagaimanakah sikap kita terhadap budaya lokal ? budaya lokal memiliki peran dan kedudukan oenting karena merupakan unsun- unsur pembentuk budaya nasional . karena itu kita melestarikan budaya lokal agat tidak punah . 1. Pentingnua menjaga dan memelihara budaya lokal perlu menjaga dan Sebelum melakukan tindakan pemeliharaan budaya lokal , yang utama ialah adanya kemauan untuk memlihara budaya lokal itu sendiri . adanya kemauan yang keras akan memberi semangat untuk mencari cara . pemeliharaan budaya lokal dapat dilakukan dengan berbagai cara , seperti melalui kongres bahasa daerah dan pergelaran seni budaya daerah . dengan mengambil analoogi pada kongres bahasa bali dan kongres bahasa jawa bahwa penyelamatan ,pemeliharaan dan penghormatan bahasa – bahas adaerah , terlebih dahulu pemilik dan penutur asli bahasa daerah itu sendiri a. b. c. d. perlu dibuar sadar bahwa bahasa daerah itu berfungsi sebagai Lambang kebanggan daerah dan masyarakat penuturnya Lambang identitas daerah dan masyarakat penuturnya Alat penghubung di dalam keluarga dan masyarakat Sarana pendukung budaya daerah dan budaya nasional Apabila pamilik dan penuturnya asli bahasa daerah menyadari bahwa begitu besar dan pentingnya fungsi bahasa daerah , perlu diupayakan peningkatan mutu pemakaian bahasa daerah , mancakup nupaya menungkatkan sikap , pengetahuan , dan keterampilan berbahasa daerah melalui jalur formal pendidikan dan pengajaran dusekolah dan jalur informal dengan memfungsikan bahasa daerah dalam kehidupan masyarakat seharihari . pembinaan sastra juga perlu di dahului dengan penanaman kesadaran kepada seluruh seluruh rakyat indonesia dan pemilik sastra daerah bahwa sastra daerah merupaka bukti suatu historis masyarakat daerah . sastra daerah sebagai salah satu bagian dari sastra indonesia berkedududkan sebagai wahana ekspresi budaya indonesia , yang didalamnya terekam pengalaman etika , estetika , moral , agama , dan sosial masyarakat daerah . dalam kedudukan sebagai wahana ekspresi budaya , sastra daerah memiliki fungsi sebagai perekam kebudayaan daerah dan pamaliharaan , pemupuk , dan penumbuh solidarits daerah. Apabila kesadaran terhada pentingnya sastra daerah timbul maka , pembinaan yang perlu dilakukan ialah peningkatan mutu apresiasi sastra daerah . upaya peningkatan ini dapat dilakukan melalui pendidikan , pengajaran , pemesyarakatan dan pemberdayaan sastra daerah , yaitu a. mengadakan pendididikan dan pengajaran bahasa dan sastra daerah tersendiri sebagai mata pelajaran dalam kurikulum bukan merupakan bagian kecil dari pendidikan dan pengajaran bahasa daerah . b. mangadakan guru – guru bahasa dan satra daerah yang bermutu c. atmosfer yang kondusif untuk mendukung penciptaan karya sastra yang bermutu d. memanfaatkan tokoh – tokoh sastra daerah yang masih kreatif dan produktif e. memberikan penghargaan yang wajar kepada sastrwan daerah dan mengadakan penerjemahan karya sastra daerah yang memiliki nilai universal dengan demikian ,penegmbangan bahasa dan sastra daerah merupaka upaya untuk maningkatkan mutu sastra daerah yang di dalamnya meliputi di alek dan tradisi lisan agarsastra daerah itu dapat dimanfaatkan sebagai media ekspresi pencarian dan pencerminan jati diri dalam membangun masyarkat daerah yang merupakan bagian dari masyarakat indonesia . kegiatan pengembangan meliiputi pengembangan penelitian dan penulisan . 2. manfaat menjaga dan melestarikan budaya lokal pemahaman identitas jati diri suatu bangsa dapat dilakukan secara mendalam berdasarkan perspektif bangsa itu sendiri . demikian pula halnya dengan pemahaman budaya lokal . pemahaman budaya lokal dapat dicapai kedalamannya apabila kit mampu melihatnya dari perspektif budaya likal itu sendiri. Dengan mengingatkan definisi budaya sebagai pola keyakinannya ,sikap , dan perilaku yang dipelajari oleh suatu bangsa kemudian diwariskan kepada generasi berikutnnya , maka keyakinan ,sikap dan perilaku seuatu etinis hendaknya dinyatakan dalam bahsa dan sastra daerah serta dipergunakan dalam interaksi antar anggota etnis itu sendiri banyak ungkapan yang mencerminkan keyakinan, sikap ,san perilaku suku –sukubudaya kita yang tidak dapat dinyattakan dalam bahasa indonesia tau bahasa asing . selain itu ,hasil pengalaman hidup dan pemikirann yang sudah berlangsung ber abad – abad , misalnya dalm hal seni dan budaya. Sikap Toleransi Dan Empati Terhadap Keberagaman Budaya Sikap Toleransi Dan Empati Terhadap Keberagaman Budaya Sikap toleransi berarti sikap yang rela menerima dan menghargai perbedaan dengan prang atau kelompok lain. Empati adalah sikap yang secara ikhlas mau merasakan pikiran dan perasaan orang lain. Sikap tolerans dan empati ini sangat penting ditumbuhkembangkan dalam kehidupanmasyarakat Indonesia multicultural. Dengan pengembangan sikap toleransi dan empati sosial, maka masalah-masalah yang beraitan dengan keberagaman sosial budya akan dapat dikendalikan, sehingga tidak mengarah pada pertentangan sosial yang dapat mengancam diisintegrasi nasional. Semangat persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia sejak zaman Kerajaan Majapahit telah terpelihara cukup baik. Oleh karena itu, sikap toleransi tidak boleh pudar hanya karena perbedaan suku bangsa, ras, bahasa, agama, adat istiadat atau golongan politik. Sebab bangsa yang berBhinneka Tunggal Ika, kita tidak layak bersikap sukuisme, realism, chauvisme, primadialisme, atau anarkisme dalam kehidupan masyarakat. Sebab sikap dan perilaku seperti itu bertentangan dengan nilai-nilai luhur budaya dan jati diri bangsa Indonesia yang bersifat kekluargaan, ramah tamah, tolong menolong dan sebagainya. Oleh karena itu, kita harus menempatkan diri sebagai warga masyarakat yang merupakan bagian utuh dari bangsa Indonesia. Untuk itu, perlu dikembangkan sikap dan perilaku yang dilandasi oleh sikap demokratis, toleransi, empati, solidaritas, tolong menolong, dan kekeluargaan. Dengan demikian, kita akan dapat memlihara dan mewujudkan kehidupan masyarakat yang dilandasi oleh nilainilai budaya nasional. Sebagai makhluk Individu, manusia memiliki hak dan kewajiban asasi untuk mengembangkan kehidupannya secara mandiri sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya. Namun, manusia tidak dapat hidup secara sendiri-sendiri, melainkan memerlukan bantuan manusia lainnya. Keberadaan manusia hanya bermakna bila mampu hidup secara kolektif dalam persekutuan dengan individu-individu lain dimasyarakat. Adapun cara untuk menerima dan menghargai orang lain atau suku bangsa lain yang berbeda latar belakang budaya dapat dilakukan sebagai berikut a. Kita perlu menerima dan menghargai orang lain/suku bangsa lain sebagai dari bangsa Indonesia. b. Kita perlu menerima dan menghargai orang lain/suku bangsa lain sebagai makhluk pribadi dan makhluk sosial ciptaan Tuhan Yang Maha Esa c. Kita perlu menerima dan menghargai orang lain/suku bangsa lain sebagai manusia yang memiliki kelebihan dan keterbatasan dalam hal-hal tertentu. d. Kita perlu menerima dan menghargai orang lain/suku bangsa lain sebagai manusia yang memiliki persamaan kedudikan, harkat, martabat, dan derajat, serta hak dan kewajiban asasi. e. Kita perlu menerima dan menghargai oranglain/suku bangsa lain sebagai pemilihan dan penghuni tanah air Indonesia ciptaan Tuhan Yang Maha Rsa f. Kita perlu menerima dan menghargai orang lain/suku bangsa lain sebagai manusia yang memiliki latar belakang sosial budaya yang berbeda-beda dalam ras, suku bangsa, bahasa, adatistiadat, profesi, golongan politik dan sebagainya g. Menerima suku-suku bangsa lain dalam pergaulan sehari-hari. Dalam pergaulan di masyarakat, kita tidak hanya bertemu orang satu suku bangsa. Apalagi kalau kita tinggal di kota. Orang-orang dari suku lain harus kita terima. Mereka adalah saudara kita satu bangsa. h. Menambah pengetahuan kita tentang suku-suku lain. Mempelajari suku bangsa lain tidak harus datang ke daerah tempat tinggal mereka. Kita bisa belajar tentang adat istiadat, kesenian, dan bahasa mereka. Dengan mengenal lebih dalam suku-suku lain, ki-ta akan memahami adat istiadatnya. Dengan demikian kita tidak akan mudah curiga Ini adalah cara lain yang bisa kita lakukan juga untuk menunjukan sikap toleransi kita terhadap keragaman budaya di Indonesia 1. Menghormati kelompok lain yang menjalankan kebiasaan dan adat istiadatnya. 2. Tidak menghina hasil kebudayaan suku bangsa lain. 3. Mau menonton seni pertunjukan tradisional. 4. Mau belajar dan mengembangkan berbagai jenis seni tradisional seperti seni tari, seni musik, dan seni pertunjukan. 5. Bangga dengan hasil kebudayaan dalam negeri. KONSEP, PENDEKATAN, PRINSIP, DAN ASPEK GEOGRAFI Konsep geografi 1. Lokasi, adalah konsep utama yang akan digunakan untuk mengetahui fenomena geosfer. Konsep lokasi dibagi atas a. Lokasi Absolut, lokasi menurut letak lintang dan bujur bersifat tetap. b. Lokasi Relatif, lokasi yang tergantung pengaruh daerah sekitarnya dan sifatnya berubah. 2. Jarak, yaitu panjang antara dua tempat. Terdiri antara atas a. Jarak Mutlak, satuan panjang yang diukur dengan kilometer. b. Jarak Relatif, jarak tempuh yang menggunakan satuan waktu 3. Keterjangkauan, menyangkut ketercapaian untuk menjangkau suatu tempat, sarana apa yang digunakan, atau alat komunikasi apa yang digunakan dan sebagainya. 4. Pola, berupa gambar atau fenomena geosfer seperti pola aliran sungai, pola pemukiman, lipatan patahan dan lain-lain. 5. Morfologi, menunjukkan bentuk muka bumi sebagai hasil tenaga endogen dan eksogen yang membentuk dataran rendah, dataran tinggi dan pegunungan. 6. Aglomerasi, pengelompokan fenomena di suatu kawasan dengan latar belakang adanya unsurunsur yang lebih memberi dampak positif. 7. Nilai Kegunaan, manfaat yang diberikan oleh suatu wilayah di muka bumi pada makhluk hidup, tidak akan sama pada semua orang. 8. Interaksi Interdependensi, keterkaitan ruang antara satu dengan yang lain, misalnya interaksi antara desa dengan kota. 9. Diferensiasi Area, daerah-daerah yan terdapat di muka bumi berbeda satu sama lain. Dapat dicermati dari corak yang dimiliki oleh suatu wilayah dengan wilayah yang lainnya. 10. Keterkaitan keruangan, hubungan antara penyebaran suatu unsur dengan unsur yang lain pada suatu tempat. Pendekatan geografi 1. Pendekatan KeruanganPendekatan keruangan merupakan suatu cara pandang atau kerangka analisis yang menekankan eksistensi ruang sebagai penekanan. Eksisitensi ruang dalam perspektif geografi dapat dipandang dari struktur spatial structure, pola spatial pattern, dan proses spatial processess Yunus, 1997. Dalam konteks fenomena keruangan terdapat perbedaan kenampakan strutkur, pola dan proses. Struktur keruangan berkenaan dengan dengan elemen-elemen penbentuk ruang. Elemen-elemen tersebut dapat disimbulkan dalam tiga bentuk utama, yaitu 1 kenampakan titik point features, 2 kenampakan garis line features, dan 3 kenampakan bidang areal features. Kerangka kerja analisis pendekatan keruangan bertitik tolak pada permasalahan susunan elemenelemen pembentuk ruang. Dalam analisis itu dilakukan dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut. 1. What? Struktur ruang apa itu? 2. Where? Dimana struktur ruang tersebut berada? 3. When? Kapan struktur ruang tersebut terbentuk seperti itu? 4. Why? Mengapa struktur ruang terbentuk seperti itu? 5. How? Bagaimana proses terbentukknya struktur seperti itu? 6. Who suffers what dan who benefits what? Bagaimana struktur Keruangan tersebut didayagunakan sedemikian rupa untuk kepentingan manusia. Dampak positif dan negatif dari keberadaan ruang seperti itu selalu dikaitkan dengan kepentingan manusia pada saat ini dan akan datang. makalah kelompok 1 xa 2. Pendekatan kelingkunganPendekatan ekologi/lingkungan merupakan pendekatan berdasarkan interaksi yang terjadi pada ekologi dalam geografi berkenaan dengan hubungan kehidupan manusia dengan lingkungan tersebut membentuk sistem keruangan yang dikenal dengan satu teori dalam pendekatan atau analisi ekologi adalah teori tentang berkenaan dengan interelasi antara kehidupan manusia dan faktor fisik yang membentuk sistem keruangan yang menghubungkan suatu region dengan region ekologi, khususnya ekologi manusia berkenaan dengan interelasi antara manusia dan lingkungan yang membentuk sistem ekologi atau ekosistem. Dalam analisis ekologi, kita mencoba menelaah interaksi antara manusia dengan ketiga lingkungan tersebut pada suatu wilayah atau ruang geografi lingkungan, pendekatan kelingkungan memiliki peranan penting untuk memahami fenomena geofer. Dalam pendekatan ini penekanannya bukan lagi pada eksistensi ruang, namun pada keterkaitan antara fenomena geosfera tertentu dengan varaibel lingkungan yang ada. Dalam pendekatan kelingkungan, kerangka analisisnya tidak mengkaitkan hubungan antara makluk hidup dengan lingkungan alam saja, tetapi harus pula dikaitkan dengan 1 fenomena yang didalamnya terliput fenomena alam beserta relik fisik tindakan manusia. 2 perilaku manusia yang meliputi perkembangan ide-ide dan nilai-nilai geografis serta kesadaran akan lingkungan. Dalam sistematika Kirk ditunjukkan ruang lingkup lingkungan geografi sebagai berikut. Lingkungan geografi memiliki dua aspek, yaitu lingkungan perilaku behavior environment dan lingkungan fenomena phenomena environment. Lingkungan perilaku mencakup dua aspek, yaitu pengembangan nilai dan gagasan, dan kesadaran lingkungan. Ada dua aspek penting dalam pengembangan nilai dan gagasan geografi, yaitu lingkungan budaya gagasan-gagasan geografi, dan proses sosial ekonomi dan perubahan nilai-nilai lingkungan. Dalam kesadaran lingkungan yang penting adalah perubahan pengetahuan lingkungan alam manusianya. Lingkungan fenomena mencakup dua aspek, yaitu relik fisik tindakan manusia dan fenomena alam. Relic fisik tindakan manusia mencakup penempatan urutan lingkungan dan manusia sebagai agen perubahan lingkungan. Fenomena lingkungan mencakup produk dan proses organik termasuk penduduk dan produk dan proses anorganik. Studi mandalam mengenai interelasi antara fenomena-fenomena geosfer tertentu pada wilayah formal dengan variabel kelingkungan inilah yang kemudian diangap sebagai ciri khas pada pendekatan kelingkungan. Keenam pertanyaan geografi tersebut selalu menyertai setiap bentuk analisis geografi. Sistematika tersebut dapat digambarkan sebagai berikut. Kerangka umum analisis pendekatan kelingkungan dapat dicontohkan sebagai berikut. Masalah yang terjadi adalah banjir dan tanah longsor di Ngroto Pujon Malang. Untuk mempelajari banjir dengan pendekatan kelingkungan dapat diawali dengan tindakan sebagai berikut. 1 mengidentifikasi kondisi fisik di lokasi tempat terjadinya banjir dan tanah longsor. Dalam identifikasi itu juga perlu dilakukan secara mendalam, termasuk mengidentifikasi jenis tanah, tropografi, tumbuhan, dan hewan yang hidup di lokasi itu. 2 mengidentifikasi gagasan, sikap dan perilaku masyarakat setempat dalam mengelola alam di lokasi tersebut. 3 mengidentifikasi sistem budidaya yang dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan hidup cara bertanam, irigasi, dan sebagainya. 4 menganalisis hubungan antara sistem budidaya dengan hasil dan dampak yang ditimbulkan. 5 mencari alternatif pemecahan atas permasalahan yang terjadi. makalah kelompok 2 XG 3. Pendekatan Kewilayahan dalam pendekatan kewilayahan, yang dikaji tentang penyebaran fenomena, gaya dan masalah dalam keruangan, interaksi antara variabel manusia dan variabel fisik lingkungannya yang saling terkait dan mempengaruhi satu sama lainnya. pendekatan ini merupakan pendekatan keruangan dan lingkungan, maka kajiannya adalah perpaduan antara keduanya. kesimpulannya pendekatan keruangan, kelingkungan, dan kewilayahana dalam kerjanya merupakan satu kesatuan yang utuh. pendekatan yang terpadu inilah yang disebut pendekatan geografi. jadi fenomena, gejala, dan masalah ditinjau penyebaran keruangannya, keterkaitan antara berbagai unit ekosistem dalam ruang. penerapan pendekatan geografi terhadap gejala dan permasalahan dapat menghasilkan berbagai alternatif- alternatif pemecahan masalah. Prinsip geografi Terdapat empat prinsip geografi yang kita kenal yaitu1. Prinsip Penyebaran/ spreading Principle prinsip penyebaran dapat digunakan untuk menggambarkan gejala dan fakta geografi dalam peta serta mengungkapkan hubungan antara gejala geografi yang satu dengan yang lain. hal tersebut disebabkan penyebaran gejala dan fakta geografi tidak merata antara wilayah yang satu dengan wilayah yang lain. 2. prinsip interrelasi/ interrelationship principle prinsip interrelasi digunakan untuk menganalisis hubungan antara gejala fisik dan non fisik. prinsip tersebut dapat mengungkapkan gejala atau fakta Geografi di suatu wilayah tertentu. 3. prinsip deskripsi/ Descriptive Principle prinsip deskripsi dalam geografi digunakan untuk memberikan gambaran lebih jauh tentang gejala dan masalah geografi yang dianalisis. prinsip ini tidak hanya menampilkan deskripsi dalam bentuk peta, tetapi juga dalam bentuk diagram, grafik maupun tabel. 4. prinsip korologi/ Chorological principle ini disebut juga prinsip keruangan. dengan prinsip ini dapat dianalisis gejala, fakta, dan masalah geografi ditinjau dari penyebaran, interrelasi, dan interaksinya dalam ruang. Aspek geografi 1. Aspek Fisikal Aspek fisikal geografi meliputi a. Aspek Topologi Membahas hal-hal yang berkenaan dengan letak atau lokasi suatu wilayah, bentuk muka buminya, luas area dan batas-batas wilayah yang mempunyai ciri-ciri khas tertentu. b. Aspek Biotik Membahas karakter fisik dari manusia, hewan dan tumbuhan c. Aspek Non Biotik Membahas tentang tanah, air dan atmosfer termasuk iklim dan cuaca 2. Aspek NonFisik Aspek ini menitikberatkan pada kajian manusia dari segi karakteristik perilakunya. Pada aspek ini manusia dipandang sebagai fokus utama dari kajian geografi dengan memperhatikan pola penyebaran manusia dalam ruang dan kaitan perilaku manusia dengan lingkungannya. Beberapa kajian pada aspek ini antara lain a. Aspek Sosial Membahas tentang adat, tradisi, kelompok masyarakat dan lembaga sosial. b. Aspek Ekonomi Membahas tentang industri, perdagangan, pertanian, transportasi, pasar dan sebagainya c. Aspek Budaya Membahas tentang Pendidikan, agama, bahasa, kesenian dan lain-lain. d. Aspek Politik Misalnya membahad tantang kepartaian dan pemerintahan. KONSEP, PENDEKATAN, PRINSIP, DAN ASPEK GEOGRAFI A. Ruang lingkup geograf 1. Pengertian geograf Istilh geograf berasal dari bahasa yunani geo berarti bumi dan graphein berarti tulisan. Secar harfah geograf beraarti tulisan tentang bumi. Geograf dapat di defnisikan sebgai ilmu yang mempelajariatau mengkaji segala sesuatu yang ada di permukaan bumi, seperti penduduk, flora, fauna, iklim, udara, dan segala interaksinya. 2. Ruang lingkup dan ilmu penunjang geograf a. Ruang lingkup geograf Secara garis besar, seluruh kajian objek geograf dapat di bedakan atas dua aspek utama, yaitu aspek fsik dan aspek sosial. Aspek fsik meliputi aspek kimiawi, biologis, astronomis, dan sebagainya. Interaksi eograf dengan ilmi-ilmu lain melahirkan disiplin ilmu baru, contoh disiplin limu baru hasil interaksi ilmu geograf dengan ilmu-ilmu lain adalah sebagai berikut 1. Interaksi antara geograf dan biologi melahirkan biogeograf 2. Interaksi antara geograf dan antropologi melahirkan antropogeograf atau etnogeograf 3. Interaksi antara geograf dan matematika melahirkan geograf-matematik. Berdasarkan teori lingkungan hidup, permukaan bumi dapat di kelompokkan menjadi tiga bagian 1. Lingkungan fsik yaitu segala sesuat di sekitar manusia yang berupa benda tak hidup, contoh, tanah, udara, air, dan sinar matahari 2. Lingkungan biologis yaitu segala sesuatu di sekitar manusia berupa makhluk hidup, contoh, binatang, tumbuhan, dan manusi itu sendiri 3. Lingkunagan sosial yaitu segala sesuatu di sekitar manusia yang berwujud tindakan atau aktivitas manusia, baik dalam hubungannya dengan alam maupun interaksi antar manusia. b. Ilmu penunjang geograf Berikut adalah beberapa disiplin ilmu yang sangat erat kaitannya dengan geograf 1. Geologi yaitu ilmu yang mempelajari secara keseluruhan kejadian, struktur, komposisi, sejarah, dan proses pengembangannya 2. Geofsika yaitu ilmu yang mengkaji sifat-sift bagian dalam bumi dengan metode teknik fsika, seperti mengukur gempa bumi, graftasi, dan medan magnet bumi 3. Meteorologi yaitu ilmu yang mempelajari fenomena-fenomena atmosfer seperti, udara, cuaca, suhu, angin. 4. Astronomi yaitu ilmu yang mempelajari benda-benda langit atau di luar atmosfer bumi, seperti, matahari, bulan, planet, dll. 5. Biogeograf yaitu studi tentang persebaran makhluk hidup di permukaan bumi. 6. Geomorfologi yaitu studi tentang bentuk-bentuk muka bumi dan proses yang menghasilkan bentukbentuk tersebut 7. Hidrograf yaitu ilmu yang berhubungan dengan pencatatan, survei, serta pemetaan wilayah perairan seperti laut, danau, dan sungai 8. Oseanograf yaitu ilmu yang mempelajari lautan seperti sifat air laut, pasang – surut, arus, dan kedalaman 9. Paleontologi yaitu ilmu yang mengkaji tentang fosil-fosil serta bentuki – bentuk kehidupan di masa purba prasejarah yang terdapat di bawah lapisan bumi 10. Antropogeograf yaitu cabang geograf yang mempelajari penyebaran bangsa- bangsa di muka bumi di lihat dari sudut gegraf, ilmu ini di sebut juga etnograf 11. Geograf – matematik yaitu ilmu geograf yng berkenaan dengan bentuk ukuran, serta gerakan bumi lintang bujur, meridian, paralel, dan luas pemulaan bumi kadang – kadang di sebut juga geograf teknik 12. Geograf – sejarah yaitu cabang geograf bumi yang mempelajari bumi dari sudut sejarah dan perkembangannya B. Objek studi geograf 1. a. b. c. d. Objek studi geograf Permukaan bumi dan segenap proses yang berlansung di atasnya Pengorganisasian wilayah dan ruang di muka bumi Tafsiran bentang alam dan bentang sosial, termaksud budaya perkotaan dan pedesaan Hubungan manusai dengan lingkungan yang berbed-beda, baik yang merupakan hasil budaya maupun ekonomi Interaksi manusia denngan proses – proses di permukaan bumi. Fungsi pelajaran geograf Mengembangkan pengetahuan tentang pol – pola keruangan dan proses yang berkaitan Mengembangkan keterampilan dasar dalam memperoleh data dan informasi, mengomunokassikan, dan menerapkan pengetahuan geograf Menumbuhkan sikap, kesadaraan, dan kepedulian terhadap lingkungan hidup, suber daya serta toleransi terhadap keragaman sosial budaya masyarakat. e. 2. a. b. c. 3. Tujuan pembelajaran geograf Tuan pembelajaran gegraf meliputi 3 aspek pengetahuan, keterampilan , dan sikap yaitu, pengetahuan, keterampilan dan sikap a. Aspek pengetahuan i. Mengembangkan konsep dasar geograf yang berkaitan dengan pola keruangan dan proses – prosesnya ii. Mengembangkan pengetahuan tentang sumbaer daya alam, peluang, dan keterbatasan pengetahuan iii. Mengembangkan konsep geograf yang berhubungan dengan lingkungan sekitar, wilayah negara, dan dunia. b. Aspek keterampilan i. Mengembangkan keterampilan mengamati lingkungan fsik, lingkungan sosial, dan lingkungaan buatan ii. Mengembangkan keterampilan mengumpulkan dan mencatat informasi yang bekaitan dengan aspek – aspek keruangan iii. Mengembangkan keterampilan analisis dan sintesis terhadap kecenderungan, dan hasil interaksi berbagai gejala geograf c. Aspek sikap i. Menumbuhkan kesadaran terhadap perubahan fenomena geograf yang terjadi di lingkungan sekitar ii. Mengembangkan sikap melindungi dan bertanggung jawab terhadap lingkunga hidup iii. Mengembangkan kepekaan terhadap permasalahan pemanfaatan sumber daya iv. Mengembangkan sikap toleranssi terhadap perbedaan sosial dan budaya v. Mewujudkan rasa cinta tanah air dan persatuan bangsa C. Konsep geograf 1. Penghargaan budaya terhadap bumi Lingkungan alam sebetulnya bukan suatu kombinasi unsur alam yang menuntut adap tasi masyarakat secara ketat dari masa ke masa. Kenyataannya, masyarakat dari waktu ke waktu menafsirkan loingkungan alam dengan sesuai pandangan hidup mereka. Misalnya, pandangan religius sebagian masyarakat suku jawa terhadap pesisir pulau jawa dan hutan donoloyo di wonogiri, jawa tengah, yang di keramatkan di masa lalu. 2. Konsep regional atau wilayah Suatu wilayah di pandang memiliki homogenitas dalam hal bentuk bentang alam dan corak kehidupan mata pencarian dan mentallitas penduduk. Misalnya, daerah wonosiri, provinsi daerah istimewa yogyakarta, merupakan daerah kapur karst. 3. Interelasi wilayah Hubungan antar unsur alam menghasilkan suatu proses yang memberi ciri kusus pada wilayah tersebut. Misalnya, kombinasi yang menguntungkn antara curah hujan, suhu, vegetasi, jenis tanah, dan tofograf di nusa tenggara timur menjadikan wilayah ini sebagai penghasil sapi. 4. Lokalisasi Lokalisasi adalah pemusatan kegiatan pada sutu wilayah yang terbatas. Pemusatan ini dapat mnambah fungsi wilayah. Misalnya, surabaya menjadi kota pelabuhan dan lokasi industri perkapalan. 5. Interaksi keruangan Kekususan suatau wilayah dapat mendorong suatu kerja sama dan pertukaran jasa dengan wilayah lain. Perbedaan wilayah mendorong interaksi berupa perpindahan manusia migrasi, perdagangan, dan kebudayaan. 6. Skala wilayah Studi geografs dapat berupa mikro. Artinya studi pada wilayah sempit namun kesimpulannya daat di generalisibagi wilayah yang lebih luas. 7. Konsep perubahan Geograf mempelajari perubahan pada suatu wilayah, yang berlaku pada saat ini atau masa mendatang. Ada perubahan yang berjangka pendek dan ada perubahan yang berjangka panjang. Perubahan iklim merupakan contoh perubahan yang berjangka panjang, sedangkan perubahan cuaca dan musim merupakan contoh jangka pendek. Berdasrkan tujuh konsep tersebut seorang ahli geograf akan bekerj pada permukaan bumi. Pokok – pokok lain yang perlu di pahami oleh ahli geograf adalah sebagai berikut 1. Persebaran gejala – gejala yang ada di permukaan bumi 2. Hubungan antar gejala yangt satu dengan gejala yang lain di tempat atau wilayah yang sama 3. Hubungan antar gejala yang satu dengan gejala yang lain di tempat atau wilayah yang berbeda 4. Efek dari satu atau lebih dari gejala yang ada 5. Berfariasinya gejala dari suatu tempat ke tempat yang lain 6. Penyebab suatu gejala yang terjadi pada tempat – tempat tertentu 7. Pembauran gejala keruangan 8. Gerakan – gerakan gejala yang tertimbal balik 9. Penyebab gejala muncul tak teratur 10. Bentuk jarinagn aneka gejala 11. Kepadatan dan pengelompokan gejala 12. Lokasi dan lokalisasi gejala 13. Persebaran penduduk dan kegiatan penduduk di suatu tempat 14. Efek kegiatan di satu tempat ke tempat yang lain
Kebanggaanterhadap keberagaman budaya Indonesia ditunjukkan dengan sikap? melakukan parade budaya tiap hari kemerdekaan Indonesia; menyanyikan lagu-lagu yang bernuansa kebarat-baratan; memakai pakaian dari perpaduan produk lokal dan luar; menolak budaya yang berasal dari daerah lain; Semua jawaban benar Kondisi masyarakat majemuk yang memiliki aneka ragam kebudayaan, merupakan salah satu faktor penghambat proses integrasi nasional. Mengapa demikian? Keanekaragaman kebudayaan di satu sisi memberikan kontribusi devisa negara jika ditinjau dari keunikan kebudayaan yang dikelola sebagai aset pariwisata, namun di sisi lain amat rentan, sehingga terjadilah konflik sosial. Hampir semua negara-negara yang penduduknya heterogen selalu akrab dengan konflik. India, Filipina, termasuk Indonesia, setiap saat mudah tersulut konflik sosial yang bernuansa SARA Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan. Adapun Jepang, salah satu negara maju di dunia yang berada di kawasan Asia, merupakan negara dengan penduduk yang kebudayaannya homogen, sehingga dalam banyak hal memudahkan proses perencanaan dalam menyusun kebijaksanaan, sebab tidak ada golongan tertentu yang merasa dirugikan atau rawan konflik sebagai akibat dari masyarakat yang multikultural seperti di Indonesia ini jauh telah lama dirasakan oleh para pejuang kemerdekaan bangsa. Itulah sebabnya pada tanggal 28 Oktober 1928 para pemuda Indonesia mengadakan Kongres Pemuda II dan menghasilkan suatu kesepakatan bersama dalam bentuk Sumpah Pemuda. Pernyataan tersebut tak lain bertujuan mulia yakni mewujudkan satu kesatuan bangsa Indonesia yang bulat dan utuh meskipun terdiri atas beraneka ragam suku dan budaya. Sejak awal para pejuang bangsa Indonesia menyadari bahwa kunci utama tercapainya kemerdekaan adalah persatuan. Sejarah membuktikan bahwa keberhasilan bangsa kolonial menguasai dan menjajah Indonesia dengan menerapkan politik adu domba devide et impera. Dengan memecah belah maka kekuatan sebesar apa pun bisa dilemahkan dan dihancurkan. Itulah yang pernah dialami bangsa Indonesia selama ratusan tahun. Demikan halnya dalam upaya mengatasi permasalahan yang berkaitan dengan keanekaragaman kebudayaan, kita perlu bercermin pada sejarah, yaitu mengedepankan persatuan untuk mengatasi berbagai permasalahan. Disorganisasi dan disintegrasi sebagai buah perubahan kebudayaan hanya dapat diatasi dengan mengupayakan persatuan. Untuk mencapai persatuan dalam kehidupan masyarakat yang majemuk dengan aneka ragam kebudayaan adalah dengan mengembangkan sikap toleransi dan sikap empati pada diri setiap warga. Toleransi adalah adanya sikap tenggang rasa yang bertujuan memberikan kebebasan orang lain untuk menjalankan haknya. Sikap toleransi sangat bertolak belakang dengan sikap etnosentrisme yang memandang rendah kebudayaan lain. Dengan memiliki sikap toleransi, menunjukkan luasnya pola pikir seseorang sekaligus menunjukkan pemahamannya mengenai kondisi alam semesta yang sangat beraneka ragam ini. Sikap toleransi merupakan landasan utama seseorang dalam membangun kehidupan yang penuh ketenangan di lingkungan masyarakat yang multikultural. Untuk dapat memiliki sikap toleransi diperlukan pengendalian diri, sehingga tingkat kearifan dan kebijaksanaan seseorang dalam memandang lingkungannya merupakan suatu sistem yang saling membutuhkan. Untuk mengembangkan sikap toleransi inilah para pendiri bangsa Indonesia menetapkan lambang negara Indonesia adalah Garuda Pancasila dengan motto "Bhinneka Tunggal Ika". Dengan memiliki sikap toleransi, maka keanekaragaman kebudayaan bukan lagi sebagai bentuk hambatan melainkan justru merupakan kekuatan potensial yang mendorong terwujudnya masyarakat adil dan makmur. Adapun sikap empati adalah suatu sikap yang menunjukkan turut merasakan apa yang dialami oleh orang lain, yaitu dengan mencoba menempatkan dirinya dalam kondisi orang lain. Pada hakikatnya sikap empati ditunjukkan dalam bentuk perasaan "senasib dan sepenanggungan". Dengan memiliki sikap empati, maka bukan sekedar toleransi yang ditunjukkan dalam kehidupan masyarakat majemuk ini, melainkan juga semangat kegotongroyongan atau kerja sama tanpa memandang perbedaan yang ada. Sikap empati bangsa Indonesia yang majemuk ini tampak pada sebagian dari masyarakat Indonesia yang tertimpa musibah/ bencana alam. Kedahsyatan tsunami yang meluluhlantakkan Aceh, serta gempa bumi yang memporakporandakan sebagian wilayah Jawa bagian selatan beberapa waktu yang lalu telah menggugah sikap empati masyarakat luas. Masyarakat membantu dengan memberikan bantuan, ada juga yang bergotong royong membangun kembali kawasan yang hancur akibat bencana alam, tanpa memerhatikan perbedaan yang ada. Semua bahu membahu dan merasa turut terpanggil untuk membantu meringankan beban penderitaan sesamanya. Bahkan dari mancanegara yang jelas-jelas bukan bagian dari Indonesia turut serta memberikan contoh kepada kita bahwa mereka bersikap empati terhadap apa yang dialami bangsa Indonesia itu. Bagaimanasikap warga negara menghadapi keberagaman. Question from @Antonrianto4gmailcom - Sekolah Menengah Pertama - Ips. zifkertfin Dengan saling menghormati dan menghargai budaya suku bangsa lain , › Opini›Ketangguhan Budaya Empati Krisis perubahan iklim menyebabkan nestapa. Penderitaan akibat bencana yang menghancurkan membuat sebagian warga menjadi pengungsi di negeri sendiri. Ia menguji daya tahan kita sebagai warga bangsa dan umat manusia. SALOMO TOBINGIdi Subandy Ibrahim Ketika kalender 2022 ditutup diganti lembaran tahun baru 2023, terbersit kenangan dan fajar harapan. Meski kenangan tak selalu indah bagi setiap orang. Namun cahaya harapan menjadi daya pemantik dalam meniti jembatan ke hari fajar harapan 2023 seperti diselimuti kabut ketidapastian. Beberapa kejadian di penghujung 2022 menyadarkan bahwa kita berpijak di bumi yang rapuh. Berbagai bencana seperti banjir, gempa bumi, longsor, gunung meletus menimpa beberapa daerah ketika kita baru menuruni puncak pandemi. Krisis perubahan iklim menyebabkan nestapa. Penderitaan akibat bencana yang menghancurkan membuat sebagian warga harus menjadi pengungsi di negeri sendiri. Ia menguji daya tahan kita sebagai warga bangsa dan umat manusia. Sementara itu, ancaman krisis ekonomi global dan PHK yang mengintai, disertai kekhawatiran atas luapan hasrat politik tak terkendali menyambut tahun politik 2023-2024, menjadi tantangan kohesivitas ditegaskan laporan Litbang Kompas yang menemukan ironi ketika pandemi menyergap, ikatan sosial makin menguat. Namun, kini tatkala pandemi meredup dan kehidupan masyarakat mulai berangsur normal, jurang keterbelahan sosial justru terbangun yang menciptakan kesenjangan kehidupan Kompas, 3/12/2022.Baca juga Buku dan Budaya BacaKemudian pernyataan Presiden Joko Widodo dalam beberapa kesempatan mengenai “kriteria” pemimpin yang ideal layak direnungkan. Presiden antara lain mengatakan, terdapat beragam persoalan seperti ketidakpastian setelah pandemi hingga kenaikan harga yang seharusnya lebih dahulu diselesaikan sebelum membicarakan urusan yang disampaikan Presiden menunjukkan pentingnya sense of crisis seorang pemimpin, yakni pemimpin yang berempati terhadap nasib rakyat kebanyakan. Hal tersebut sesungguhnya mengarahkan perhatian kita pada pentingnya kepekaan seorang pemimpin terhadap persoalan-persoalan nyata yang sedang dan akan dihadapi rakyat Indonesia ke tingkat tertentu, ancaman krisis ekologi dan krisis ekonomi memang mampu ditanggapi dengan berbagai kebijakan oleh pemerintah untuk meringankan beban warga-warga yang paling menderita. Seperti ketika gempa Cianjur, simpati berdatangan dari pejabat setelah kunjungan langsung Presiden Joko Widodo ke lokasi yang mendapatkan liputan luas di satu sisi, kehadiran sejumlah pejabat di lokasi bencana karena kedekatan lokasi berpadu dengan kedekatan emosi. Sementara tak setiap daerah yang terkena bencana bisa dikunjungi sedemikian banyak pejabat. Di sisi lain, berbagai aksi solidaritas yang ditunjukkan warga baik di dunia nyata maupun di dunia maya pasca-gempa Cianjur menunjukkan ketangguhan budaya empati ternyata tetap hidup dalam masyarakat. Dalam keadaan sulit, rupanya kepedulian masyarakat terhadap penderitaan orang lain menguat. Kerelaan untuk berkorban seperti menemukan momentum tetapi, di tengah upaya mempertahankan budaya empati kita juga menyaksikan laku budaya sebagian elite yang seperti tidak mampu mengendalikan libido kuasa tak terkekang. Hasrat untuk berkuasa dan mengumpulkan kapital dengan cara-cara yang mungkin mengingkari hukum dianggap sebagai tindakan yang manusiawi. Sikap permisif terhadap korupsi, manipulasi, dan komersialisasi jabatan adalah contoh yang akan membunuh bibit-bibit kepemimpinan juga Universitas Massa Era DisrupsiKepemimpinan empatik sejatinya tumbuh dalam masyarakat kolektivis seperti Indonesia. Jika masyarakat individualistis sering digambarkan sebagai lebih “idiosentris” yakni menekankan persaingan, kepercayaan diri, dan kebebasan. Sedangkan masyarakat kolektivis cenderung lebih “allosentris” yakni menekankan tanggung jawab komunitas, kegunaan sosial, dan penghargaan atas kewenangan. Meski kenyataan sejarah tidak selalu mendukung kecenderungan kekayaan budaya dan aneka suku bangsa yang dimiliki negeri ini, sejatinya muncul pemimpin yang memiliki kecerdasan budaya empati untuk menyelami keragaman persoalan yang dihadapi tiap-tiap daerah. Dengan kecerdasan itu, lahir kebijakan yang mampu mengubah cita-cita kolektif menjadi kenyataan keadilan dan kesejahteraan yang pernah dijelaskan oleh Cornel West 1999 seorang pengkaji motivasi empati, “Empati bukan hanya masalah mencoba membayangkan apa yang orang lain alami, tetapi memiliki kemauan untuk mengumpulkan keberanian yang cukup untuk melakukan sesuatu.” Di satu sisi, empati didasarkan pada harapan. Di sisi lain, ada keberanian untuk mewujudkan harapan itu dalam kebijakan dan empati menumbuhkan sikap moral untuk peduli. Sikap yang menumbuhkan kepedulian yang tulus terhadap kesejahteraan bersama. Saat kita berempati dengan orang lain, kita berusaha melampaui sekadar berpikir dan merasakan seperti yang mereka rasakan. Kita menjadi benar-benar peduli dengan kesejahteraan orang-orang yang kurang dua tahun berusaha keluar dari kepungan Covid-19, kita menyadari bahwa penderitaan itu nyata, karena itu harapan kemanusiaan itu pun nyata! Kita juga makin menyadari, dalam situasi-situasi sulit masyarakat membutuhkan dukungan. Kepedulian dan kepekaan akan penderitaan bisa mengaktifkan imajinasi empati kita dalam dunia global yang kian terhubung secara digital dan secara kita hidup di dunia global yang sangat terhubung secara digital. Semakin kehidupan terdigitalkan semakin kita membutuhkan ketahanan budaya empati. Kemajuan digital dapat membantu kita memperluas cakrawala empati kemanusiaan kita. Tetapi kemajuan digital dapat juga mempersempit cakrawala dan empati kita ketika ia menjadi mesin disinformasi dan dunia yang kian gaduh, kita perlu mempertajam rasa empati untuk melembutkan hati kita agar kita melampaui kepentingan diri kita yang terbatas. Dalam bukunya Inclusive Cultural Empathy, Paul B Pedersen dan kawan-kawan menulis bahwa dengan empati kita mengeksplorasi dan menemukan suara-suara batin yang mengajari bagaimana kita memanfaatkannya untuk menemukan keseimbangan Subandy IbrahimPeneliti Budaya, Media, dan Komunikasi EditorMOHAMMAD HILMI FAIQKepalaBidang Pendidikan Dasar Dispendik Dra. Eko Prasetyoningsih, M. Pd mengutarakan, bahwa sebagai upaya meng- upgrade kemampuan guru dalam memberikan pendidikan seni budaya kepada para siswa harus dibekali dengan kemampuan yang betul-betul terasah melalui pelatihan pembuatan bahan ajar pada mata pelajaran (mapel) seni budaya.
Selamat datang di blog saat ini anda sedang membaca artikel tentang Sikap Toleransi Dan Empati Sosial Terhadap Keberagaman Budaya dapat Anda temukan pada TeknologiSikap Toleransi Dan Empati Sosial Terhadap Keberagaman Budaya – Indonesia adalah negara terpadat keempat di dunia. Jumlah penduduk Indonesia diperkirakan sekitar 270 juta jiwa, selain jumlah penduduk yang besar, Indonesia juga dikenal dengan banyak suku dan budaya. Karena banyaknya orang India yang berbeda asal, diperlukan rasa toleransi agar tidak terjadi konflik dan permusuhan. Berikut 3 cara mengatasi masalah dengan sabar di Indonesia. Merujuk pada buku Mengajarkan Toleransi Berbasis Kecerdasan Lokal karya Muhammad Japar, Seifah Syarifa dan Dini Noor Fadhill 202015, toleransi berasal dari bahasa latin tolerantia yang berarti kebebasan, kelembutan, kelembutan dan kesabaran. Jadi, pengertian kesabaran adalah kemampuan seseorang untuk memperlakukan seseorang atau sesuatu dengan suka cita atau kesabaran. Peran Pancasila Dalam Keberagaman Bangsa Dengan menghormati hak asasi manusia, Anda dapat menjalankan hak dan kebebasan Anda, karena arti dari toleransi adalah menghormati, mengizinkan, mengizinkan pandangan, pendapat, kepercayaan, praktik, perilaku, dll lain atau yang bertentangan dengan pandangan Anda. Semangat toleransi diperlukan untuk menyelesaikan perbedaan yang ada di Indonesia. Berikut adalah 3 cara untuk menyelesaikan perbedaan secara toleran. Tidak bisa dipungkiri, dalam keseharian kita selalu bertemu dengan orang yang berbeda. Sebagai orang sosial, kita tidak bisa mengabaikan orang lain yang berbeda dari kita. Memahami dan merangkul keragaman adalah cara yang tepat untuk berinteraksi dengan orang lain yang berbeda dari kita. Indonesia adalah negara demokrasi yang mendukung dialog demi konsensus. Harus ada banyak ide untuk menyelesaikan suatu masalah. Kita tidak boleh menyangkal atau memaksa kehendak manusia. Dengan menghargai pendapat orang lain, masalah akan segera terselesaikan dan tidak ada lagi pembicaraan rahasia setelah pembicaraan selesai. Sri Mulyani Hadir Di Ui Bahas Keberagaman Universitas Indonesia Sikap peduli dan welas asih dapat mengembangkan kesabaran. Ketika seseorang dalam kesulitan, kita harus merasakan sakitnya dan membantu mereka. Dengan saling peduli dan saling membantu, tidak akan ada kekurangan warga negara Indonesia akibat bencana tersebut. Toleransi berarti menghargai orang lain dan belajar dari orang lain, menghormati perbedaan, menjembatani perbedaan budaya, menolak prasangka untuk mencapai akal sehat. . Toleransi sosial, budaya dan agama mengacu pada sikap dan tindakan yang mencegah diskriminasi terhadap kelompok yang berbeda. Kesabaran adalah kekuatan pemersatu yang kehadirannya tidak dapat disangkal, kekuatan spiritual yang tidak dapat diabaikan, karena perbedaan merangkul perbedaan sebagai pemersatu keragaman. Perdamaian adalah harapan yang harus diperjuangkan oleh seluruh warga negara Indonesia. Kesabaran adalah pilar kedamaian yang membutuhkan tahapan. Langkah dasar dalam komunikasi. Keberhasilan komunikasi dapat dijadikan sebagai faktor yang menentukan terciptanya ketentraman dan keharmonisan dalam sistem hubungan antar anggota masyarakat. Hal ini terlihat dari kekuatan komunikasi antar anggota masyarakat. Misalnya, anggota komunitas dapat berbicara dan mengirimkan pemikiran atau gagasan sebagai bagian dari anggota komunitas. Dengan demikian, akan memberikan kesempatan bagi perwakilan masyarakat untuk berpartisipasi langsung dalam pembangunan masyarakat di berbagai daerah. Komunikasi yang efektif dengan menggunakan bahasa yang santun dapat membantu memecahkan masalah yang dihadapi suatu komunitas. Isu-isu ini akan dibahas, diperdebatkan dan ditangani dengan hati-hati. Dengan adanya saluran komunikasi yang efektif, maka permasalahan yang dihadapi berpeluang untuk menghilangkan perbedaan antar anggota masyarakat, terutama dalam komunitas yang berbeda, baik dalam masalah sosial, budaya maupun ekonomi. Oleh karena itu, saluran komunikasi yang efektif adalah hal utama yang diperlukan untuk menciptakan masyarakat yang damai yang mengarah pada kehidupan yang harmonis. Tujuan pendidikan manusia di Indonesia adalah mewujudkan masyarakat yang tangguh, terdidik, berdisiplin dan toleran. Toleransi timbal balik yang mereka bicarakan menciptakan harmoni. Empati adalah kemampuan merasakan keadaan emosi orang lain, bersimpati dan mencoba menyelesaikan masalah, memahami sudut pandang orang lain, contoh kasih sayang. Berbaik hatilah kepada orang miskin, jangan berbicara buruk tentang mereka, pertahankan tindakan Anda sendiri, berbaik hatilah terhadap tindakan mereka dan bantu apa yang Anda bisa. Sikap Toleransi Dan Empati Pada Masyarakat Yang Beragam Budaya Disintegrasi masyarakat adalah suatu keadaan dimana tidak ada persatuan, dan lenyapnya masyarakat atau persatuan masyarakat akan menimbulkan perpecahan. 1. Belanda mengakui Republik Indonesia dengan yurisdiksi atas Sumatera, Jawa dan Madura. 2. Belanda harus meninggalkan wilayah de facto paling lambat 1 Januari 1949. 3. Republik Indonesia dan Belanda akan bekerja sama membentuk negara Indonesia… Pengertian disosiasi adalah pola perilaku setiap orang dan kelompok yang hidup dalam keadaan galau, alasannya mungkin jenis perubahan sosial yang terus terjadi di semua bidang kehidupan, sehingga masyarakat terus lepas kendali untuk memenuhi kebutuhannya. tujuan. aktivitas Kita patut berbangga bahwa Indonesia adalah negara yang sangat majemuk dimana terdapat berbagai ras, suku, ras dan agama di Indonesia. Namun karena perbedaan tersebut, sulit bagi setiap golongan dan masyarakat di Indonesia untuk merasa puas… Buku Pedoman Guru Descargo de tanggung jawab Podcast dan karya seni yang dipublikasikan di halaman ini dimiliki oleh OP GAMING, yang merupakan milik pemiliknya dan tidak berafiliasi dengan Listen Notes, Inc. dan tidak disetujui olehnya. API podcast terbaik untuk menemukan semua podcast dan episode. 5200 perusahaan dan produsen mempercayainya. Coba API Podcast Apa itu Skor Dengarkan? Skor Dengarkan LS adalah metrik yang menunjukkan perkiraan popularitas podcast ini dibandingkan dengan podcast publik berbasis RSS di seluruh dunia dari 0 hingga 100. Semakin tinggi angkanya, semakin populer. Dihitung berdasarkan data orang pertama dan ketiga. Ini diperbarui setiap bulan. Apa itu peringkat global? Podcast ini adalah salah satu program terpopuler dari podcast di seluruh dunia, berdasarkan peringkat pendengar perkiraan popularitas. budaya di antara budaya lain yang sama-sama bertahan. Sekolah Sebagai Ruang Menanamkan Nilai Nilai Toleransi Sederhananya, toleransi dapat ditingkatkan dengan memahami sudut pandang yang berbeda. Perbedaan pendapat budaya tentang sesuatu, jika tidak diselesaikan dengan bijak, dapat menimbulkan konflik. Sedangkan konsep empati sosial adalah kemampuan seseorang atau kelompok sosial untuk merasakan apa yang orang lain rasakan. Budaya orang lain menjadi dasar emosional dari semua hubungan yang ada. Empati berpotensi mengubah perbedaan menjadi pengertian dan pengertian yang lebih dalam. Dikutip dari Sosiologi Kajian Fenomena Sosial di Masyarakat oleh Bajaj Valuy, toleransi dan empati masyarakat terhadap keragaman dan perubahan budaya dapat dilihat pada perilaku di bawah ini. Toleransi Antar Warga Sekolah Di Sman 1 Mataram Saling percaya dapat menjadi kekuatan untuk mewujudkan komunitas warga untuk menciptakan kehidupan yang demokratis dengan toleransi, persatuan, kepercayaan dan organisasi sosial bersama di antara warga. SARA adalah seperangkat sikap dan tindakan yang beragam berdasarkan konsep identitas tentang ras, agama, suku, dan status. Segala tindakan yang mengandung unsur kekerasan, diskriminasi, dan pelecehan berdasarkan perilaku dan keadaan dapat disebut sebagai tindakan SARA. Anti-SARA adalah gerakan terorganisir untuk melawan tantangan SARA dalam berbagai bentuknya, termasuk sistem dan kebijakan diskriminasi dan sikap anti-SARA yang secara tidak sadar ditanamkan pada setiap anggota masyarakat sejak kecil. Perilaku Yang Sesuai Terhadap Keberagaman Budaya Di Indonesia Padahal Gerakan Menentang SARA adalah sekelompok orang yang terikat baik pada institusi maupun pada masyarakat, yang pandangan dan perilakunya selalu dilandasi dengan penuh toleransi dan kasih sayang sosial yang tinggi dalam menyikapi perbedaan, bahkan terkait identitas, seperti ras, agama, etnis dan kelas. Mereka selalu berusaha untuk menghilangkan apapun yang berbau SARA, terbukti dengan kemampuan mereka berkolaborasi dengan semua lapisan masyarakat di berbagai lapisan masyarakat. Anti-SARA Indonesia adalah organisasi independen yang berjuang untuk menciptakan sistem sosial yang mendukung keadilan sosial dan persamaan hak bagi semua orang. Toleransi adalah membiarkan orang lain memiliki pendapat yang berbeda, melakukan hal-hal yang tidak sesuai dengan kita, tanpa mengganggu atau menakut-nakuti kita. Empati adalah sikap yang tulus ingin mendengar pikiran dan perasaan orang lain. Sikap toleransi dan welas asih seperti itu sangat penting dikembangkan dalam kehidupan masyarakat multietnis Indonesia. Melalui pengembangan toleransi dan empati sosial, permasalahan yang berkaitan dengan perbedaan sosial dan budaya dapat diselesaikan sehingga tidak menimbulkan konflik sosial yang dapat mengancam keruntuhan negara. Semangat persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia telah terpelihara dengan baik sejak zaman Kerajaan Majapahit. Oleh karena itu, toleransi tidak boleh berakhir karena perbedaan ras, suku, bahasa, agama, budaya, atau kelompok politik. Karena sebagai bangsa yang Bhinneka Tunggal Ika, kita tidak sepantasnya nasionalisme, kebenaran, chauvinisme, primalisme atau anarkisme dalam kehidupan masyarakat. Karena sikap dan perilaku tersebut bertentangan dengan nilai-nilai baik budaya dan identitas masyarakat Indonesia yaitu kekeluargaan, persahabatan, tolong menolong, dll. Oleh karena itu, kita harus menjadi warga negara yang menjadi bagian penting dari masyarakat Indonesia. Untuk itu perlu dikembangkan sikap dan perilaku yang berlandaskan pada konsep demokrasi, toleransi, kasih sayang, solidaritas, gotong royong dan silaturahmi. Dengan demikian, kita akan dapat melestarikan dan mendukung kehidupan sosial berdasarkan nilai-nilai tradisional negara. Permendiknas 35 Th 2010 Pages 201 250 Sebagai makhluk individu, orang memiliki hak dan tanggung jawab mendasar untuk menjalani kehidupan mandiri mereka dengan kemampuan terbaik mereka. Namun, orang tidak bisa hidup mandiri, tetapi membutuhkan bantuan orang lain. Keberadaan seseorang memiliki tujuan selama ia mampu hidup bersama dalam kemitraan dengan orang lain dalam masyarakat. Cara-cara menerima dan menghormati orang lain atau ras yang berbeda budaya dapat dilakukan sebagai berikut Ini adalah salah satu cara kita juga dapat menunjukkan toleransi kita terhadap keragaman budaya di tidak serta merta tercapai, namun diperlukan tindakan yang berkesinambungan baik dalam proses pembelajaran di sekolah maupun di masyarakat, agar kerukunan dan keharmonisan masyarakat dapat terwujud. kehidupan. itu bisa tumbuh dan berkembang. Salah satu alat utama untuk memperkuat perdamaian adalah pendidikan. Sebaliknya, jika tidak ada kedamaian, kesejahteraan sosial di bidang ekonomi dan politik juga tidak akan tercapai. Artinya, konsep toleransi, kerukunan dan kerja sama sosial antar bangsa merupakan dasar bahkan landasan utama perdamaian. Masyarakat Indonesia dikenal sebagai masyarakat yang ramah, toleran, Download Soal Antropologi Kelas Xi Bahasan Semester Ganjil Dan Kunci Jawabannya Penyebab keberagaman suku bangsa dan budaya di indonesia, ilmu sosial dan budaya dasar, pengertian sosial dan budaya, dampak positif dan negatif sosial budaya, mata kuliah ilmu sosial dan budaya dasar, sikap kritis terhadap pengaruh perubahan sosial budaya, ilmu sosial dan budaya dasar pdf, buku ilmu sosial dan budaya dasar, keberagaman suku dan budaya di indonesia, jelaskan penyebab keberagaman suku bangsa dan budaya di indonesia, perbedaan sosial dan budaya, keberagaman sosial dan budaya indonesia Terima kasih sudah membaca artikel kami Sikap Toleransi Dan Empati Sosial Terhadap Keberagaman Budaya dan terima kasih sudah berkunjung di blog kami. Indonesiaadalah negara yang kaya dengan keberagaman, mulai dari banyaknya suku, bahasa, dan budaya. Tentu saja karena beragam, masyrakat Indonesia amat menerapkan konsep toleransi dalam kehidupan. Pengertian toleransi adalah sikap manusia untuk saling menghargai dan menghormati baik antar individu ataupun antar kelompok. Di Indonesia, sikap Berbicara tentang toleransi dan empati dalam hubungan keragaman dan perubahan kebudayaan, dihadapkan pada dua permasalahan Pertama, bagaimana membangun kembali semangat “saling percaya” dalam interaksi antarkomunitas atau kelompok sosial setelah berlangsungnya konflik-konflik komunal yang menggunakan sentimen suku bangsa atau etnis, agama, ras, politik, dan ekonomi di berbagai daerah. Kedua, bagaimana komunitas atau kelompok sosial dapat hidup berdampingan dengan diversitas budaya atau komunitas subkultur yang berbeda, seperti budaya kosmopolitarisme, globalisme, budaya popular, budaya etnik, dan budaya lokal yang dilahirkan oleh masyarakat multikukural. Permasalahan tersebut sangat relevan dengan semakin kuatnya penggunaan politik identitas dalam berbagai konflik komunal di masa transisi seperti terjadi dalam kehidupan masyarakat pada umumnya. Adapun di antara sikap toleransi dan empati sosial terhadap hubungan keanekaragaman dan perubahan kebudayaan diwujudkan dalam perilaku berikut ini. a. Menumbuhkan Sikap Saling Percaya Seperti halnya pada masyarakat Indonesia, sikap saling percaya sebagai kekuatan mewujudkan komunitas humanistik atau komunitas warga civic community mengalami kemerosotan ketika kekuasan rezim Orde Baru mengatasnamakan keanekaragaman komunitas atau kelompok sosial yang membatasi kebebasan sipil dan kebebasan politik. Kekuasaan otoriter itu juga yang membangun yang kemudian disebut ideologi SARA. Dengan demikian, sesuatu bekerjanya pengendalian politik atas pluralisme menyebabkan kemampuan komunitas warga mewujudkan kehidupan yang demokratis melalui kesepakatan dan keseteraan secara politis, soltdaritas, kepercayaan truste, toleransi, serta struktur sosial yang kooperatif antarwarga, memudar digantikan oleh peran negara di seluruh sektor kehidupan. Upaya mengembalikan sikap saling percaya yang sempat goyah akibat pertikaian antarkelompok sosial, tidaklah mudah. b. Membangun Masyarakat Anti-SARA SARA adalah berbagai pandangan dan tindakan yang didasarkan atas sentimen identitas yang menyangkut suku bangsa agama, ras atau keturunan, dan golongan. Setiap tindakan yang melibatkan kekerasan, diskriminasi, dan pelecehan yang didasarkan atas identitas diri dan golongan dapat dikatakan sebagai tindakan SARA. Tindakan ini mengebiri dan melecehkan kemerdekaan dan hak-hak asasi atau mendasar yang melekat pada diri manusia. SARA yang sering terjadi dalam kehidupan masyarakat digolongkan ke dalam tiga kategori berikut ini. Personal, yaitu tindakan SARA yang dilakukan oleh individu atau kelompok. Hal yang termasuk kategori ini adalah tindakan dan pernyataan yang bersifat menyerang, mengintimidasi, melecehkan, dan menghina identitas seseorang atau golongan. Institusional, yaitu tindakan SARA yang dilakukan oleh suatu institusi sosial, termasuk negara, baik secara langsung maupun tidak langsung, sengaja atau’ tidak sengaja telah membuat peraturan diskriminatif dalam struktur organisasi maupun kebijakannya. Kultural, yaitu tindakan SARA yang dilakukan oleh individu, kelompok, atau institusi sosial yang diwujudkan dalam bentuk penyebaran mitos, tradisi, dan ide-ide diskriminatif melalul struktur budaya adalah suatu tindakan sistematis untuk memerangi masalah SARA dalam berbagai bentuk, termasuk sistem dan kebijakan diskriminatif serta sentimen-sentimen SARA yang secara tidak sadar telah tertanam dalam diri setiap anggota masyarakat sejak usia kanak-kanak. Oleh karena itu, persoalan SARA sering melibatkan persoalan kekuatan ekonomi dan politik, yang suatu kelompok berhasil menguasai kekuatan ekonomi atau politik dan tidak bersedia mendistribusikan kepada kelompok lainnya. Gerakan moral Anti-SARA berupaya untuk mengikis ketimpanganketimpangan tersebut melalui suatu sistem yang mengoreksi dan mengakomodasi ketidakadilan sosial. Dalam implementasinya, gerakan moral Anti-SARA aktif menggalang partisipasi masyarakat untuk bersama-sama memerangi SARA. Penyakit sosial yang telah berusia berabad-abad ini akan terus merajalela jika tidak segera dihentikan. Walaupun penyebab timbulnya penyakit kronis ini bukan sepenuhnya kesalahan masyarakat saat ini, upaya penyembuhannya merupakan tang gung jawab seluruh komponen masyarakat. Masyarakat Anti-SARA adalah sekelompok manusia, baik terikat dalam sebuah institusi maupun sebagai publik, yang sikap dan perilakunya senantiasa dilandasi dengan penuh toleransi dan empati sosial yang tinggi dalam menyikapi setiap perbedaan identitas, seperti suku bangsa, agama, ras atau keturunan, dan golongan. Mereka selalu berupaya menyingkirkan segala hal yang berbau SARA, yang ditunjukkan dengan kemampuan bekerja sama dengan seluruh komponen masyarakat dalam berbagai aspek kehidupan. Masyarakat Anti-SARA di Indonesia merupakan organisasi independen yang memperjuangkan terciptanya tatanan masyarakat yang menjunjung keadilan sosial dan persamaan hak bagi seluruh umat manusia tanpa mempedulikan latar dalam memperjuangkan aspirasinya, organisasi ini bersifat antikekerasan dan tidak mengenal batasan keanggotaan; terbuka untuk semua warga masyarakat tanpa membedakan latar belakang suku bangsa agama, ras atau keturunan, dan golongan. Sebagai institusi sosial yang bersifat nirlaba, kegiatan organisasi ini didanai oleh sumbangan masyarakat dan usaha-usaha lain yang tidak mengikat. Organisasi ini juga aktif membina kerja sama dengan berbagai institusi lainnya dalam mengembangkan dan menciptakan progam sena proyek serupa, dalam rangka membangun kerukunan SARA serta persamaan hak demi terwujudnya keharmonisan hidup bermasyarakat. Di antara tujuan didirikannya Masyarakat Anti-SARA Indonesia adalah sebagai berikut. Memerangi segala bentuk sikap dan perbuatan yang berbau SARA. Memberikan pendidikan dan penerangan kepada masyarakat tentang pentingnya sikap toleransi dan empati sosial terhadap hubungan keanekaragaman dan perubahan kebudayaan. Menggalang partisipasi masyarakat dalam mewujudkan kehidupan masyarakat yang anti-SARA. Mendorong terciptanya komunitas masyarakat yang hidup dalam keteraturan dan keseimbangan dalam keanekaragaman sosial budaya. Kebijakan Masyarakat Anti-SARA Indonesia yang dijadikan landasan dalam melaksanakan aktivitas organisasinya adalah sebagai berikut 1 Masyarakat Anti-SARA Indonesia memiliki komitmen untuk menciptakan komunitas sosial yang menghargai keaneka ragaman sosial budaya serta menghormati persamaan hak warganya. Hak untuk tidak diperlakukan secara diskriminatif berdasarkan latar belakang suku bangsa agama, ras atau keturunan, dan golongan merupakan prinsip dasar yang tercantum dalam deklarasi hak asasi manusia. Hak dan kemerdekaan setiap manusia harus dijamin dalam implemen tasinya tanpa ada diskriminasi. Dalam konteks inilah, Masyarakat Anti-SARA Indonesia tidak toleran terhadap segala tindakan yang berbau SARA. 2 Masyarakat Anti-SARA Indonesia percaya bahwa perubahan hanya akan terjadi ketika menyadari bahwa setiap manusia memiliki hak yang sama dan layak untuk dihormati, termasuk mereka yang memiliki pandangan yang sangat jauh berbeda dengan kita. Setiap orang harus tetap sadar agar terhindar dari sikap yang hanya menghargai homogenitas karena mereka serupa, sepaham, atau sealiran. Dengan memperlakukan setiap manusia dengan rasa hormat, akan tercipta perubahan. 3 Masyarakat Anti-SARA Indonesia memiliki komitmen antikekerasan, tidak saja dalam tindakan, tetapi juga dalam sikap, kata-kata, dan pemikiran. Orang-orang yang kental dengan sentimen SARA bukanlah orang yang harus dibenci. Mereka hanyalah orang-orang yang keliru menerima informasi dan gagap menyikapi keanekaragaman. Tugas utama kita yang ingin mengadakan perubahan adalah memberikan penjelasan dan informasi yang benar kepada mereka tanpa menggunakan kekerasan, kemarahan, dan Masyarakat Anti-SARA Indonesia mempunyai tugas untuk membuktikan kepada mereka yang selalu menganggap dirinya benar bahwa penilaian mereka keliru. Hal tersebut dilakukan dengan sabar dan penuh hormat agar mendapatkan peluang yang lebih baik untuk membantu mereka dalam menyadari semua sikap dan perbuatannya melalui penerangan dan penjelasan yang sistematis dan logis. Alasannya tidak ada seorang pun yang akan bereaksi positif jika dikatakan bahwa apa yang dipercayai dan dikerjakan mereka selama ini adalah keliru. Ini merupakan reaksi yang wajar jika mereka bersikap depensif dan terkadang bersikap agresif. Jika kita membalasnya dengan sikap agresif kita tidak akan mendapatkan apa-apa. 5 Masyarakat Anti-SARA Indonesia memiliki prosedur terapi yang didesain untuk menjamin kerahasiaan setiap pengaduan, juga akan mendapatkan simpati dan dukungan. Tidak akan ada tindakan hukum yang ditempuh, kecuali jika disetujui oleh yang bersangkutan dan semua proses dijamin kerahasiaannya. Oleh karena itu, Masyarakat Anti-SARA Indonesia menerima setiap pengaduan yang mengalami perlakuan SARA atau diskriminasi. Dengan berbagai latar belakang tersebut, komunitas Masyarakat Anti-SARA Indonesia dibentuk untuk menciptakan kehidupan masyarakat yang lebih baik. Tidak akan pernah ada keadilan dan demokrasi dalam suatu masyarakat yang memberikan peluang timbulnya diskriminasi dan agitasi atas dasar keturunan, agama, kebangsaan, kesukuan, atau golongan. Semua ini kembali kepada moralitas dan kesadaran setiap individu untuk ikut terpanggil dan menyuarakan persamaan hak dan derajat manusia tanpa melihat latar belakang mereka. Tidaklah cukup sekadar tidak bersikap diskriminatif. Setiap orang harus bangkit dan berusaha mengikis habis penyakit sosial ini dari masyarakat kita. ContohSikap Toleransi Dan Empati Sosial Terhadap Keberagaman Budaya Dapatkan link; Facebook; Twitter; Pinterest; Email; Aplikasi Lainnya - Januari 15, 2018 Kita perlu menerima dan menghargai orang lain/suku bangsa lain sebagai manusia yang memiliki latar belakang sosial budaya yang berbeda-beda dalam ras, suku bangsa, bahasa, adat-istiadat Uploaded byazen 0% found this document useful 0 votes378 views20 pagesDescriptionToleransi Dan Empati Sosial Terhadap Keberagama BudayaCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?Is this content inappropriate?Report this Document0% found this document useful 0 votes378 views20 pagesToleransi Dan Empati Sosial Terhadap Keberagama BudayaUploaded byazen DescriptionToleransi Dan Empati Sosial Terhadap Keberagama BudayaFull description .